Haryanto, Agus (2017) Laporan Penelitian: PENGEMBANGANLISTRIK TENAGA BIOGAS SKALA KECILMELALUI PROSES “DRY FERMENTATION” UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK MASYARAKAT TERPENCIL. [Experiment] (Unpublished)
|
Text
AgusHaryanto_UniversitasLampung_STRANAS-dikompresi.pdf Download (3MB) | Preview |
Abstract
Biogas merupakan sumber energi terbarukan yang dapat menjadi solusi handal bagi pemenuhan listrik di daerah dan pulau-pulau terpencil. Biogas dapat diproduksi dari berbagai bahan organic baik melalui “fermentasi anaerobik basah” maupun “fermentasi anaerobik kering.” Setelah proses clean up, biogas dapat digunakan untuk menjalankan genset guna menghasilkan listrik. Tujuan jangka panjang dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan sistem pembangkitan listrik dengan bahan bakar biogas yang dihasilkan dari bahan organik padat melalui proses “fermentasi kering.” Target khusus yang ingin dicapai adalah memperoleh sistem pembangkit listrik tenaga biogas skala kecil yang dapat dioperasikan untuk memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga di daerah atau pulau-pulau terpencil. Penelitian direncanakan selama tiga tahun dan dilakukan mulai dari laboratorium hingga skala aplikasi. Pada tahun kedua telah dilakukan penelitian sebagai berikut: 1. Produksi biogas dari campuran rumput gajah dan kotoran sapi pada digester batch dan semi kontinyu. 2. Produksi biogas dari campuran jerami padi dan kotoran sapi pada digester semi kontinyu. 3. Persiapan uji generator skala rumah tangga (kapasitas 2500W). Pengujian akan dilakukan bekerjasama dengan PD Semangat Jaya di Negeri Katon, Kab. Pesawaran dan Prof. Tjokorda Nindhia dari Universitas Udayana, Bali. 4. Instalasi biogas skala rumah tangga dari tangka air kapasitas 2000 L. Hasil yang sudah diperoleh dari kegiatan di atas adalah: (1) Rumput gajah merupakan bahan yang potensial sebagai campuran substrat untuk produksi biogas. Produksi biogas menggunakan digester tipe batch mencapai 111,72 L/kg VS removal dengan kandungan metana 31,37%. (2) Penambahan urea dapat meningkatkan produksi biogas dari campuran rumput gajah dan kotoran sapi, mencapai 167 L/kg VS removal. Tetapi kandungan metana masih rendah (22,35%). (3) Masalah yang dihadapi adalah rendahnya kandungan metana pada biogas. Perlakuan awal (pretreatment) perlu dilakukan untuk rumput gajah. (4) Jerami padi juga berpotensi menjadi bahan campuran produksi biogas. Produksi biogas dari campuran jerami padi dan kotoran sapi pada rasio 1:3 menggunakan digester semi kontinyu mencapai 885 L/VS removal. Kandungan metana cukup tinggi mencapai 50,12%.
Item Type: | Experiment |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Fakultas Pertanian (FP) > Prodi Teknik Pertanian |
Depositing User: | Dr. Ir. AGUS HARYANTO |
Date Deposited: | 13 Sep 2021 01:31 |
Last Modified: | 13 Sep 2021 01:31 |
URI: | http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/33865 |
Actions (login required)
View Item |