Rizal, Samsul and Dewi, Hartami and Utomo, tanto Pratondo (2015) PENGARUH JENIS PELARUT TERHADAP AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAGING DAN BIJI BUAH BINTARO (Cerbera manghas L.) Effect of Solvent Types On Antibacterial Activity of Bintaro (Cerbera mangas L.) Meat and Seeds Extract). Jurnal Teknologi Industri & Hasil Pertanian Vol. 20 No.1, Maret 2015, 20 (1). pp. 51-64. ISSN 23024399

[img]
Preview
Text
Rizal, Tanto, Hartami_JTIHP Vol 20 No. 1_2015.PDF - Published Version

Download (495kB) | Preview

Abstract

Buah bintaro merapakan tanaman tropis yang banyak ditanam di Indonesia, namun belum dimanfaatkan secara optimal. Buah bintaro mengandung steroid saponin dan asam lemak seperti palmitat, stearat, oleat, miristat, linolenat, dan asam lemak linoleat. Kernel buah bintaro mengandung saponin dan polifenol yang beracun untuk hama dan serangga. Kernel dan biji buah bintaro mungkin berisi aktivitas antibakteri. Kandungan asam lemak dipengaruhi oleh tingkat kematangan buah, dimana buah matang asam lemak lebih lebih banyak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan pelarut yang paling sesuai untuk menghasilkan ekstrak terbaik yang memiliki aktivitas antibakteri dan mengetahui tingkat antibakteri aktivitas yang dihasilkan dari ekstrak biji dan kernel bintaro dengan metode agar Difusi. Penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Lengkap, dua faktorial dengan empat ulangan. Faktor pertama adalah bagian yang berbeda dari buah: biji dan kernel. Faktor kedua adalah berbagai jenis pelarut, seperti etil asetat, heksana, dan aquades. Data dianalisis menggunakan uji Bartlett untuk homogenitas dan uji Tuckey untuk aditivitas. Data kemudian dianalisis menggunakan Anova untuk melihat perbedaan antara perlakuan dan diuji lebih lanjut dengan menggunakan BNT dari tingkat 5% untuk menentukan perlakuan terbaik. Hasil penelitian ini menunjukkan Ekstrak daging buah bintaro matang dengan pelarut etil asetat memiliki zona hambat tertinggi sebesar 10,95 mm, tergolong aktivitas antibakteri sedang dan ekstrak biji buah bintaro dengan pelarut heksan memiliki zona hambat sebesar 8,43 mm, tergolong aktivitas antibakteri kurang aktif terhadap bakteri Staphylococcus aureus.

Item Type: Article
Subjects: Q Science > QR Microbiology
Divisions: Fakultas Pertanian (FP) > Prodi Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: SAMSUL RIZAL
Date Deposited: 14 Feb 2020 07:04
Last Modified: 14 Feb 2020 07:04
URI: http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/17152

Actions (login required)

View Item View Item