Rasmi Zakiah, Oktarlina and Sutarto, STT (2018) Kerasionalan Pengobatan Tuberkulosis dan Konversi Sputum BTA terhadap Kesembuhan Tuberkulosis di Puskesmas Segala Mider Bandar Lampung. JURNAL KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG, 2 (2). pp. 114-117. ISSN ISSN 2527-3612
|
Text
1946-2664-1-PB ttg TB OKTI dan Saya JUKE V2N1.pdf Download (395kB) | Preview |
Abstract
Tuberkulosis (TB) merupakan suatu masalah kesehatan dunia terutama di Negaraberkembang. Penyakit ini adalah suatu penyakit infeksius yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, yang merupakan kuman aerob yang dapat hidup terutama di organ paru dan dapat juga ditularkan ke berbagai organ tubuh lainnya.Kasus TB definitif adalah kasus dengan salah satu dari spesimen biologis positif dengan pemeriksaan mikroskopis apusan dahak, biakan atau dengan diagnostik cepat sedangkan, Kasus TB diagnosis klinisadalah kasus TB yang tidak dapat memenuhi kriteria konfirmasi bakteriologis walau telah diupayakan maksimal tetapi ditegakkan diagnosis TB aktif oleh klinisi yang memutuskan untuk memberikan pengobatan TB berdasarkan foto toraks abnormal, histologi sugestif dan kasus ekstraparu. Pengobatan yang tidak benar akan akan mengkibatkan terjadinya resistensi bakteri TB terhadap obat yang diberikan. Hal ini akan mengakibatkan masalah yang cukup besar, pasien akan menularkan kuman yang resisten kepada orang lain (primary drug resistance). Seorang dokter harus tahu dengan benar tentang terapi rasional tuberkulosis sesuai dengan kategori yang sudah ditentukan dan selalu mengusahakan agar pasien tetap patuh mengikuti pengobatan hingga selesai dan dinyatakan sembuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan ketepatan dosis dan konversi sputum BTA terhadap kesembuhan pasien tuberculosis paru di Puskesmas Segala Mider Bandar Lampung. Terdapat sebanyak 39 responden yang termasuk dalam penelitian ini. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Pada hasil univariat karakteristik responden yaitu laki-laki sebanyak 25(64,1%) sedangkan untuk perempuan sebanyak 14(31,4%). Hasil ketepatan dosis yaitu dosis yang tepat sebanyak 34(87,2%) dan yang tidak tepat sebanyak 5(12,8%) sedangkan untuk hasil konversi sputum BTA yang mengalami konversi sputum BTA sebanyak 27(69,2%) dan yang tidak mengalami konversi sputum BTA sebanyak 12(30,8%).Terdapat hubungan antaraKerasionalan Pengobatan Tuberkulosis dan Konversi Sputum BTA Terhadap Kesembuhan Tuberkulosis Di Puskesmas Segala Mider Bandar Lampung dengan diperoleh hasil α=0,001 (P>0,05). Kesimpulannya adalah terdapat hubungan bermakna pada penelitian ini.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Divisions: | Fakultas Kedokteran (FK) > Prodi Pendidikan Dokter |
Depositing User: | mr SUTARTO sutarto |
Date Deposited: | 14 Nov 2018 07:02 |
Last Modified: | 14 Nov 2018 07:02 |
URI: | http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/9906 |
Actions (login required)
View Item |