Manurung, Mora and Pujisiswanto, Hidayat and Utomo, Setyo Dwi and Sriyani, Nanik (2018) UJI RESISTENSI GULMA RUMPUTAN Dactyloctenium aegyptium, Digitaria ciliaris dan Eleusine indica ASAL PERKEBUNAN NANAS LAMPUNG TENGAH (Ananas comosus L.) terhadap HERBISIDA DIURON. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG. In: Workshop dan Seminar Nasional Himpunan Ilmu Gulma Indonesia, 6-7 November 2018, Bandar Lampung. (In Press)

[img]
Preview
Text
abstrak mora dkk.pdf - Presentation

Download (761kB) | Preview

Abstract

Gulma seperti D. aegyptium, D. ciliaris dan E. indica merupakan gulma jenis rumput yang tumbuh cukup dominan dan sulit dikendalikan pada tanaman perkebunan nanas di Lampung Tengah. Salah satu pengendalian gulma yang dilakukan yaitu dengan herbisida diuron. Namun, muncul masalah akibat penggunaan herbisida yang terus menerus dalam waktu lama, yaitu resistensi gulma terhadap herbisida. Penelitian dilakukan untuk mengetahui perbedaan kecepatan meracuni, dosis efektif serta mengetahui apakah telah terjadi resistensi gulma D. aegyptium, D. ciliaris dan E. indica terpapar herbisida diuron. Penelitian dilakukan di rumah plastik di lingkungan Perguruan Tinggi AL Madani, Pramuka, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung dan Laboratorium Gulma Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian dilaksanakan dari bulan Januari hingga April 2018, menggunakan rancangan petak terbagi dengan 5 ulangan. Faktor pertama yaitu asal gulma yang diuji terpapar herbisida (A1) dan tidak terpapar herbisida (A2). Faktor kedua yaitu dosis herbisida diuron 0 ; 1.200 ; 2.400 ; 4.800 ; 9.600 ; 19.200 ; 38.400 g/ha.Dilakukan analisis probit terhadap persen keracunan gulma untuk menentukan kecepatan meracuni dan dilakukan analisis probit terhadap bobot kering gulma untuk menentukan dosis efektif. Nilai Nisbah Resistensi (NR) digunakan untuk menentukan status resistensi gulma yang terpapar herbisida yaitu dari perbandingan ED50 gulma terpapar dengan gulma tidak terpapar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Gulma yang telah terpapar diuron memerlukan waktu yang lebih lama untuk teracuni sebesar 50% dengan nilai LT50 (Kecepatan Meracuni) pada dosis 4.800 g/ha gulma D. aegyptium, D. ciliaris , dan E.indica terpapar diuron berturut-turut yaitu 17,55; 6,89; 14,07 hari sedangkan tidak terpapar berturut-turut yaitu 5,96; 7,00; 5,75 hari dengan selisih masing-masing gulma yaitu 11,59; 0,11; 8,32 hari (2) Gulma yang terpapar diuron mati pada dosis yang lebih tinggi dibandingkan yang tidak terpapar dengan nilai ED50 (Median Efective Dose) gulma D. aegyptium, D. ciliaris , dan E.indica terpapar diuron berturut-turut yaitu 919,73; 335,44; 1442,4 g/ha dan tidak terpapar berturut-turut yaitu 422,58; 278,02; 218,25 g/ha dengan selisih masing-masing gulma yaitu 497,15; 57,42; 1224,15 g/ha (3) Gulma D. aegyptium resistensi rendah terhadap diuron dengan Nilai Nisbah Resistensi (NR) 2,18, gulma D. ciliaris tidak resisten (sensitif) terhadap diuron dengan NR 1,21 dan gulma E. indica resistensi sedang terhadap diuron dengan NR 6,61. Kata kunci : diuron, gulma, herbisida, resistensi.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Subjects: S Agriculture > SB Plant culture
Divisions: Fakultas Pertanian (FP) > Prodi Agronomi dan Hortikultura
Depositing User: Prof. Setyo Utomo
Date Deposited: 09 Nov 2018 03:25
Last Modified: 09 Nov 2018 03:25
URI: http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/9616

Actions (login required)

View Item View Item