kusumawardani, fernanda and rodiani, rodiani (2018) Hubungan Anemia Maternal dengan Depresi Postpartum. MAJORITY, 7 (2). pp. 267-272. ISSN 2337 - 3776

[img]
Preview
Text
1888-2607-1-PB.pdf

Download (756kB) | Preview
Official URL: http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/major...

Abstract

Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak ditemukan pada wanita, terutama pada ibu hamil. Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013, sebesar 37,1% ibu hamil mengalami anemia. Anemia dapat didiagnosis dengan cara mengukur kadar hemoglobin (Hb) dalam darah. Di Indonesia, ibu hamil dikatakan mengalami penyakit anemia apabila kadar Hb dalam darah <11,0 g/dL. Anemia menjadi masalah penting yang harus diperhatikan pada ibu hamil karena dampaknya yang dapat mempengaruhi baik si ibu maupun anak yang sedang dikandungnya. Anemia dapat berhubungan dengan meningkatnya risiko preeklamsia, perdarahan, kelahiran prematur, kejadian berat bayi lahir rendah (BBLR) dan kematian perinatal. Anemia maternal juga menjadi salah satu faktor risiko terjadinya depesi postpartum. Depresi postpartum biasanya berlangsung sampai empat minggu setelah melahirkan. Namun sekitar 30-70% ibu hamil mengalami depresi postpartum selama lebih dari satu tahun. Selain mempengaruhi keadaan psikologis dan keseharian sang ibu, depresi post partum juga mempengaruhi perkembangan sang bayi.Anemia maternal menjadi risiko terjadinya depresi postpartum karena zat besi merupakan salah satu unsur penting dalam proses sintesis neurotransmiter seperti serotonin dan dopamin yang berhubungan dengan rasa senang dan rasa puas seseorang sehingga defisiensi zat besi dapat menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya depresi.

Item Type: Article
Subjects: R Medicine > RG Gynecology and obstetrics
Divisions: Fakultas Kedokteran (FK) > Prodi Pendidikan Dokter
Depositing User: RODIANI
Date Deposited: 21 Jun 2018 02:04
Last Modified: 21 Jun 2018 02:04
URI: http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/7217

Actions (login required)

View Item View Item