Nurmiaty, Y and Nurmauli, N (2017) Viabilitas Benih Kedelai Asal Lot Perlakuan Waktu dan Dosis Pupuk Susulan NPK Majemuk Setelah Periode Simpan Empat Bulan. Prosiding Fakultas Pertanian Universitas Pajajaran: Seminar Nasional Pemanfaatan Tanaman Lokal untuk Pangan dan Industri. ISSN ISBN 978-602-439-223-9
|
Text
Editor03 Yayuk Nurmiaty ProsidingDBDP2017.pdf Download (772kB) | Preview |
Abstract
emupukan susulan pada fase generatif dan peningkatan dosis pupuk susulan NPK majemuk dalam produksi benih kedelai dapat mengasilkan viabilitas yang berbeda setelah benih disimpan 4 bulan. Penerapan pupuk susulan diberikan pada fase awal pembungaan (R1) dan awal pembentukan polong (R3) yang dikombinasikan dengan 5 taraf dosis pupuk NPK majemuk; viabilitas benih diukur dalam persen perkecambahan, kecepatan berkecambah, keserempakan berkecambah, bobot kering kecambah normal, dan daya hantar listrik benih. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Rajabasa dan Laboratorium Pemuliaan dan Benih Tanaman Unila dari Januari sampai dengan Oktober 2015. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan perlakuan yang disusun secara faktorial (2 waktu aplikasi pupuk susulan x 5 dosis pupuk NPK majemuk). Waktu aplikasi yaitu pada saat R1 dan R3 sedangkan dosis pupuk susulan NPK majemuk yaitu 0, 25, 50, 75, 100 kg/ha. Kombinasi perlakuan diulang 3 kali. Hasil penelitian: 1) Viabilitas benih kedelai varietas Dering-1 yang berasal dari perlakuan pupuk susulan pada awal pembentukan polong (R3) lebih baik daripada awal pembungaan (R1) setelah melalui periode simpan 4 bulan; 2) Viabilitas benih kedelai varietas Dering-1 yang berasal dari pemupukan susulan NPK majemuk lebih baik daripada tidak dipupuk setelah melalui periode simpan 4 bulan; 3). Viabilitas benih kedelai varietas Dering-1 yang berasal dari R3 pada dosis 64,96 kg/ha sudah maksimum dalam menghasilkan kecepatan perkecambahan (30,74 %/hari) dan keserempakan perkecambahan sebesar 86,76 % pada hari ke-4 dengan dosis 79,58 kg/ha; bobot kering kecambah masih meningkat sedangkan daya hantar listrik makin menurun seiring dengan peningkatan dosis pupuk susulanalami.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Fakultas Pertanian (FP) > Prodi Agroteknolgi |
Depositing User: | Nurmauli Niar |
Date Deposited: | 25 Apr 2018 08:47 |
Last Modified: | 25 Apr 2018 08:47 |
URI: | http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/5993 |
Actions (login required)
View Item |