Warganegara, Efrida (2017) Pneumonia Nosokomial (Hospital-acquired, Ventilator-associated, dan Health Care-associated Penumonia) Ef. JKUnila, 1 (3). pp. 612-618. ISSN 2527-3612

[img]
Preview
Text
1729-2438-1-PB.pdf

Download (646kB) | Preview
Official URL: http://juke.kedokteran.unila.ac.id

Abstract

Pneumonia merupakan suatu peradangan parenchym paru-paru, mulai dari bagian alveoli sampai bronhus, bronchiolus, yang dapat menular, dan ditandai dengan adanya konsolidasi, sehingga mengganggu pertukaran oksigen dan carbon dioksida di paru-paru. Pengklasifikasian yang lebih praktis untuk Pneumoia adalah menurut sifat aquisisinya, seperti yang sering digunakan yaitu Community-assosiated Pneumonia (CAP), Hospital-associated Pneumonia (HAP) atau Health careassociated Pneumonia (HCAP) dan Ventilator-associated Pneumonia (VAP). Hospital-acquired pneumonia (HAP) adalah suatu Pneumonia yang terjadi 48 jam atau lebih setelah pasien masuk rumah sakit, dan tidak dalam masa inkubasi atau diluar suatu infeksi yang ada saat masuk rumah sakit. HAP merupakan penyebab paling umum kedua dari infeksi diantara pasien di Rumah Sakit, dan sebagai penyebab utama kematian karena infeksi (mortalitas-rate sekitar 30-70%), dan diperkirakan 27-50% berhubungan langsung dengan pneumonia. Mikroba yang paling bertanggung jawab untuk HAP adalah Streptococcus pneumonia, Staphylococcus aureus (MSSA dan MRSA), Pseudomonas aeruginosa, Gram negatif batang yang tidak memproduksi ESBL dan yang memproduksi ESBL (Enterobacter sp., Escherichi coli, Klebsiella pneumonia). Dalam proses patogenesis terjadinya pneumonia, paru-paru memiliki mekanisme pertahanan yang kompleks dan bertahap. Manifestasi klinik dari pneumonia adalah demam, menggigil, berkeringat, batuk (produktif, atau non produktif, atau produksi sputum yang berlendir dan purulent), sakit dada karena pleuritis dan sesak. Diagnosis dari pneumonia nosokomial adalah melalui anamnese, gejala-gejala dan tanda-tanda klinik (non spesifik), pemeriksaan fisik, pemeriksaan radiologis, pemeriksaan laboratorium dan khususnya pemeriksaan mikrobiologis. Sesudah diagnosa HAP ditegakkan, penting untuk segera memulai terapi, sebab bila terlambat ini merupakan cara mengatasi infeksi yang buruk. Kata Kunci : Hospital-acquired pneumonia (HAP), Pneumonia, Tatalaksana

Item Type: Article
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran (FK) > Prodi Pendidikan Dokter
Depositing User: EFRIDA WAR
Date Deposited: 16 Nov 2017 04:49
Last Modified: 16 Nov 2017 04:49
URI: http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/5463

Actions (login required)

View Item View Item