Manik, Tumiar Katarina and Timotiwu, P.B. (2022) PENGUJIAN DAN VALIDASI MODEL AQUACROP FAO PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascolanicum L.) PADA LAHAN KERING DENGAN PEMUPUKAN NITROGEN DAN VOLUME IRIGASI YANG BERBEDA. Universitas Lampung.
Text
PENGUJIAN DAN VALIDASI MODEL AQUACROP FAO.pdf Download (2MB) |
Abstract
Bawang merah (Allium ascolanicum L.) merupakan komoditas strategis nasional di sistem hortikultura yang berperan penting dalam menjaga inflasi dan pertumbuhan perekonomian nasional. Kebutuhan akan bawang merah terus meningkat sejalan dengan adanya pertambahan jumlah penduduk. Kabupaten Mesuji dengan luas wilayah 2.184 Km2 (BPS, 2021a) memiliki potensi lahan kering berupa kebun/tegalan seluas 21.863,5 ha dan lahan sementara tidak diusahakan seluas 10.325,6 ha (BPS, 2021b). Lahan kering merupakan agroekosistem yang berpotensi besar dalam usaha pertanian, baik tanaman pangan, hortikultura, tanaman tahunan baik tanaman pangan, hortikultura, tanaman tahunan dan peternakan. Pengelolaan sumber daya air pada budidaya tanaman bawang merah di lahan kering sangat diperlukan karena kelangkaan air menjadi sistem pembatas utama yang kerap terjadi dan menghambat proses produksi. Strategi konservasi air sangat diperlukan dengan tujuan meningkatkan cadangan air pada zona perakaran melalui pengendalian aliran permukaan, peningkatan infiltrasi dan mengurangi evaporasi. Model Aquacrop merupakan penyempurnaan model prediksi respon hasil terhadap air yang dikembangkan Doorenbos and Kassam (1979) dalam FAO Paper 33. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah model Aquacrop FAO dapat digunakan untuk mensimulasikan pertumbuhan dan hasil bawang merah yang dibudidayakan pada lahan kering dengan pemupukan nitrogen dan volume irigasi yang berbeda?. Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Januari – Juni 2022 di lahan percobaan BPP Kecamatan Mesuji Desa Sido Mulyo Kecamatan Mesuji Kabupaten Mesuji. Percobaan merupakan percobaan system yang dirancang dalam Rancangan Petak Berjalur (split blocks) dengan system dosis pemupukan N sebagai petak utama dan volume irigasi sebagai anak petak. Petak utama (nitrogen) terdiri dari beberapa taraf perlakuan diantaranya: N0 (tanpa N), N40 (40 kg N/ha), N80 (80 kg N/ha) dan N120 (120 kg N/ha). Sedangkan, anak petak terdiri dari beberapa taraf perlakuan diantaranya: Wk (irigasi konvensional), W0,25 (0,25 dari ET), W0,5 (0,5 dari ET), W0,75 (0,75 dari ET) dan W (ET). Data-data iklim yang digunakan dalam penelitian bersumber dari AAWS (Automatic Agroclimate and Weather Station) Mesuji tahun 2020 yang diperoleh dari BMKG Stasiun Klimatologi Pesawaran. Kesesuaian antara hasil rata-rata model dan hasil observasi divalidasi dengan analisis sistem yang menggunakan persamaan Root Mean Square Error (RMSE), Willmott’s Index of Agreement (dmod) dan koefisien efisiensi Nash (Karuku and Mbindah, 2020). Variabel pertumbuhan dan hasil tanaman yang diamati adalah: tinggi tanaman, jumlah daun, diameter umbi, indeks luas daun, tutupan tajuk dan indeks panen
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Laporan Penelitian LPPM |
Depositing User: | Dr Paul B Timotiwu |
Date Deposited: | 07 Oct 2024 06:42 |
Last Modified: | 07 Oct 2024 06:42 |
URI: | http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/54199 |
Actions (login required)
View Item |