Haryanto, Agus (2022) FORTIFIKASI PELET BIOCHAR MENGGUNAKAN KOMPOS DAN PUPUK NPK (Laporan Penelitian). LPPM Unila, Bandar Lampung. (Unpublished)
|
Text
DIPA FP 2022 DIPA FP Lap AKhir Komplit Yes.pdf Download (955kB) | Preview |
Abstract
Penggunaan pupuk kimia secara berlebihan dan terus-menerus mengakibatkan kerusakan dan menurunnya kesuburan tanah. Bahan organic seperti kompos dan biochar telah terbukti dapat memperbaiki tanah baik secara kimia, fisika, maupun biologi. Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam penggunaan kompos adalah dosis yang sangat besar mencapai 30 ton/ha atau 100 kali dosis pupuk kimia. Hal ini terjadi karena kandungan nutrisi dalam kompos tergolong rendah. Oleh karena itu kompos perlu diperkaya dengan pupuk kimia. Selain itu, efektivitas penggunaan kompos dapat ditingkatkan dengan menambahkan biochar yang diyakini mampu membenahi tanah yang rusak. Kombinasi kompos-biochar-pupuk kimia diharapkan mampu menghasilkan suatu ramuan pupuk yang baik bagi tanah dan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan biochar dan pupuk NPK terhadap karakteristik pelet kompos yang dihasilkan. Penelitian dilakukan di Lab. Rekayasa Sumberdaya Air dan Lahan, Jurusan Teknik Pertanian, Universitas Lampung. Kompos diperoleh dari Bank Sampah di Kemiling. Biochar dibuat dari limbah kelapa sawit dan dihaluskan hingga lolos ayakan 30 mesh. Dosis penambahan biochar adalah 0%, 11,5%, dan 23%. Sedangkan dosis penambahan pupuk NPK adalah 0%, 4%, dan 8%. Semua bahan dicampur rata dan diperam selama satu minggu. Pembuatan pelet dilakukan menggunakan mesin penggiling daging dengan ukuran diameter output 5 mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum kompos pelet memiliki karakteristik: nilai pH antara 6,8-9 (rata-rata 7,77), massa jenis partikel 880,2 hingga 1464,6 kg/m3 (rata-rata 1091,2 kg/m3), kekuatan getar 76%-98% (rata-rata 92,7%), kekuatan banting 98,2%-99,7% (rata-rata 99,1%), waktu kelarutan 32-172 jam (rata-rata 88,7 jam), higroskopisitas 6,44-11,34% (rata-rata 8,59%), kekuatan tekan 0,72-1,39 MN/m2 (rata-rata 0,993 MN/m2). Selama pembuatan pellet terjadi kehilangan unsur N hingga 34,4-38,5% dari nilai yang diperhitungkan.
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Fakultas Pertanian (FP) > Prodi Teknik Pertanian |
Depositing User: | Dr. Ir. AGUS HARYANTO |
Date Deposited: | 13 Apr 2023 02:11 |
Last Modified: | 13 Apr 2023 02:11 |
URI: | http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/50433 |
Actions (login required)
View Item |