Fitriana, Yuyun and Pratiwi, Dwi and Wibowo, Lestari and Purnomo, . Patogenisitas Empat Isolat Jamur Beauveria bassiana terhadap Hama Helopeltis spp. (Hemiptera: Miridae) di Laboratorium. In: SEMINAR NASIONAL & WORKSHOP "Tantangan dan Strategi Pengelolaan Serangga di Era Globalisasi" Universitas Padjadjaran, 25 - 26 Oktober 2017, 25-26 oktober 2017, Universitas Padjajaran, Bandung. (In Press)

[img]
Preview
Text
Seminar PEI 2017.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Serangga Helopeltis spp. (Hemiptera: Miridae) merupakan salah satu hama penting tanaman kakao dengan kerugian yang ditimbulkan cukup besar. Saat ini, pengendalian hayati menjadi salah satu alternatif yang sedang banyak diteliti dan dikembangkan untuk mengurangi dampak negatif penggunaan insektisida sintetik. Salah satu agensia hayati yang banyak dimanfaatkan sebagai bioinsektisida untuk pengendalian Helopeltis spp. adalah jamur Beauveria bassiana. Beberapa laporan menyebutkan bahwa jenis isolat, kerapatan sspora dan viabilitas spora yang dihasilkan mempengaruhi efektifitas jamur entomopatogen, termasuk jamur B. bassiana, untuk mengendalikan hama sasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan tumbuh, kerapatan dan viabilitas spora 4 isolat jamur B. bassiana (isolat Lampung Selatan, Pesawaran, Tanggamus dan Balittro) serta mengetahui kemampuannya untuk menyebabkan mortalitas hama Helopeltis spp. di laboratorium. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Bioteknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai bulan Februari sampai Juli 2016. Uji pertumbuhan B. bassiana secara in vitro disusun menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan dalam tahapan ini adalah 4 isolat jamur B. bassiana. Sedangkan uji patogenisitas jamur B. bassiana terhadap Helopeltis spp. menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan dalam tahapan ini adalah 4 isolat jamur B. bassiana dan 1 perlakuan kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat jamur B. bassiana memiliki pertumbuhan koloni, kerapatan spora, viabilitas spora dan mortalitas yang berbeda-beda. Jamur B. bassiana isolat Tanggamus mempunyai diameter koloni pertumbuhan terbesar (5,52 cm), kerapatan spora dan viabilitas spora tertinggi (82,32 x 108 konidia/ml dan 89,33%) serta dapat menyebabkan mortalitas Helopeltis spp. tertinggi yaitu sebesar 82%.

Item Type: Conference or Workshop Item (Speech)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian (FP) > Prodi Proteksi Tanaman
Depositing User: YUYUN FITRIANA
Date Deposited: 02 Nov 2017 04:00
Last Modified: 02 Nov 2017 04:00
URI: http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/4213

Actions (login required)

View Item View Item