Sulistyorini, Rahayu (2015) Potensi Kereta Api Sebagai Angkutan Barang di Provinsi Lampung. Badan Penelitian dan Pengembangan.
|
Text
april 15 a.pdf Download (651kB) | Preview |
|
|
Text
april 15 gab.pdf Download (544kB) | Preview |
|
|
Text
april 15 k.pdf Download (525kB) | Preview |
Abstract
Ditinjau dari volume lalu lintas barang yang dapat dilayani, peranan angkutan darat di wilayah Lampung saat ini memegang peranan yang sangat penting. Dalam Sub sektor transportasi darat di wilayah Sumatera maka angkutan jalan masih mendominasi, terutama untuk pergerakan penumpang dan barang menuju wilayah lain di Pulau Sumatera. Khusus untuk perangkutan barang, kereta api merupakan prasarana utama untuk menjamin kelancaran angkutan tersebut dari sumber komoditas menuju pengolahan, daerah pemasaran maupun titik transfer moda lainnya seperti bandara, terminal maupun dermaga pelabuhan adalah Batubara. Batubara dari lokasi tambang Tanjung Enin, Sumatera Selatan, diangkut ke Pelabuhan Tarahan dengan kereta api sepanjang 60 gerbang untuk setiap rangkaian dan masing-masing gerbong memuat 50 ton batubara. Namun ada banyak perusahaan yang masih menggunakan truk sebagai angkutan batubara. Digunakannya jalan nasional untuk transportasi angkutan truk pengangkut batubara membawa eksternalitas negatif bagi penduduk di sepanjang jalan tersebut. Eksternalitas negatif yang timbul yaitu rusaknya jalan nasional dan infrastruktur jalan, kemacetan, polusi, dan banyaknya korban kecelakaan lalulintas oleh truk batubara. Penelitian dilakukan di tiga perusahaan pertambangan batubara yaitu PT. Bukit Asam Tbk yang menggunakan moda kereta api, serta dua perusahaan yang menggunakan moda truk yaitu PT. Sumatera Bahtera Raya dan PT. Putera Lampung. Pengumpulan data dilakukan dengan survey wawancara dan pembagian kuesioner. Dari hasil analisis didapatkan bahwa faktor yang mempengaruhi perusahaan dalam menentukan moda angkutan adalah letak tambang dan stockpile serta target produksi perusahaan. Untuk biaya pengangkutan per ton/km kereta api memiliki keunggulan biaya yang lebih murah untuk beban yang besar dan jarak yang semakin jauh tetapi kurang fleksibel untuk menjangkau tempat-tempat tertentu. Jadi, moda truk tetap dibutuhkan untuk perusahaan batubara yang memiliki target produksi yang tidak memungkinkan menggunakan moda kereta api. Jalur khusus angkutan truk batubara dibutuhkan agar angkutan truk pengangkut batubara tidak melewati jalan raya sehingga tidak mengakibatkan kemacetan serta rusaknya infrastruktur jalan negara akibat kepentingan pribadi perusahaan pertambangan batubara.
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Fakultas Teknik (FT) > Prodi Teknik Sipil |
Depositing User: | RAHAYU SUL |
Date Deposited: | 25 Aug 2021 10:11 |
Last Modified: | 25 Aug 2021 10:11 |
URI: | http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/33622 |
Actions (login required)
View Item |