Purba, Darmawan (2017) PRILAKU NON VOTING DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH LAMPUNG TIMUR TAHUN 2015(Studi Di Kecamatan Way Jepara Kabupaten Lampung Timur). Jurnal Analisis Sosial Politik, 1 (1). pp. 17-26. ISSN 2580-8559
|
Text
8-Article Text-23-1-10-20200511.pdf Download (419kB) | Preview |
Abstract
Pada 9 Desember 2015 di Provinsi Lampung terlaksana pemilihan kepala daerah serentak 8 Kabupaten/Kota, namun angka golput masih tinggi. Pilkada Lampung Timur merupakan salah satu pilkada dengan angka golput tertinggi sebanyak 289.351 pemilih atau 36,42% golput, angka golput ini bahkan lebih besar dibandingkan perolehan suara calon bupati terpilih sebesar 263.926 atau 33,22%. Fakta tersebut menarik untuk dilihat dalam kontek prilaku non voting yang mempengaruhi pemilih sehingga tidak menggunakan suaranya saat pilkada. Secara konseptual prilaku non voting dapat dipetakan dalam 4 kelompok yaitu: (1) faktor teknis politis; (2) faktor teknis; (3) faktor politis; dan (4) faktor ideologis. Penelitin ini di dilaksanakan di Kecamatan Way Jepara, dengan mewawancarai sebanyak 100 responden yang dipilih secara multy stage random sampling. Selain itu data penelitian didukung hasil wawancara dengan anggota KPUD Lampung Timur.Hasil penelitian menemukan bahwa,responden yang terdaftar di DPT ternyata 44% sudah pindah sebelum pemilihan, 4% meninggal dunia dan 3% sakit keras/hilang kesadaran. Hanya 49% responden yang dapat ditemui dalam penelitian ini dan hasilnya menunjukkan 12% responden tidak memilih karena faktor politis, 8,16% karena faktor teknis politis dan 4,08% karena faktor ideologis. Umumnya sebanyak 37 responden atau 75% tidak ikut memilih dikarenakan faktor teknis, yaitu seseorang tidak memilih karena kondisi dan situasi yang menghambat pemilih untuk datang ke tempat pemungutan suara. Beberapa indikator utamanya; (1) Keperluan keluarga, (2) Kesehatan, (3) Tidak ingat atau lupa, dan (4) Pertimbangan pekerjaan.Sejalan dengan hasil evaluasi KPUD Lampung Timur langkah yang perlu dilakukan untuk meningkatkan angka partisipasi pemilih sehingga dapat mengurangi golput antara lain: (1) penyempurnaan administrasi kependudukan, dan (2) membangun sistem administrasi kependudukan yang aktual. (3) pendidikan pemilih semakin secara luas dan merata, (4) sosialisasi proses pilkada jauh-jauh hari dan penguatan kelembagaan penyelenggara pemilihan kepala daerah.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) > Prodi Ilmu Pemerintahan |
Depositing User: | Unnamed user with username 0001068102 |
Date Deposited: | 12 Aug 2021 00:35 |
Last Modified: | 12 Aug 2021 00:35 |
URI: | http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/33381 |
Actions (login required)
View Item |