Een, Yayah H and Muhammad Fuad, Muhammad Fuad and Riswandi, Riswandi and Maman Surahman, MS (2018) Membangun Kurikulum PGSD yang Berelevansi Dengan Kurikulum SD Melalui Model University-School Based Curriculum (UsBec). Proceeding Seminar Nasional dan Kongres Himpunan Pengembang Kurikulum Indonesia (HIPKIN). pp. 35-56. ISSN ISBN : 978-6021-439-0-67

[img]
Preview
Text (Artikel)
14. Proceeding-HIPKIN-2018-Wasmana-1.pdf

Download (3MB) | Preview
[img]
Preview
Text (Reviewer)
14.pdf

Download (1MB) | Preview
Official URL: https://dosen.ikipsiliwangi.ac.id/wp-content/uploa...

Abstract

Kurikulum memiliki posisi yang strategis dalam pembangunan pendidikan di Indonesia, karena fungsinya untuk engkonstruksi kompetensi dan substansi ilmu pengetahuan yang harus dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Pembangunan yang berkelanjutan (sustainability development) syarat dengan kebutuhan SDM yang kompeten baik secara intelektual, kemampuan aplikatif maupun sikap yang mencerminkan karakteristik budaya Indonesia dan tuntutan zaman. Kurikulum sebagai sarana untuk mewujudkan SDM yang handal tersebut baik secara ide, desain dan implementasinya. Dalam perkembangannya, kurikulum harus bersinergi dengan kondisi dan perkembangan masyarakat dan ilmu pengetahuan. Saat ini kita sudah masuk pada era digital, yaitu pemanfaatan teknologi teknologi informasi komunikasi khususnya digital yang sudah merambah pada semua segi kehidupan termasuk pada bidang pendidikan. Derasnya teknologi informasi dan komunikasi digital telah mengubah tataran kehidupan bahkan dianggap sebagai penggangu (disruption). Era disruptif diartikan sebagai masa di mana bermunculan banyak sekali inovasi – inovasi yang tidak terlihat, tidak disadari oleh organisasi mapan sehingga mengganggu jalannya aktivitas tatanan sistem lama atau bahkan menghancurkan sistem lama tersebut. Bagaimana dengan pendidikan apakah disruptif juga mempengaruhi pendidikan?. Fenomena yang terjadi di dunia usaha saat ini sudah banyak yang tidak mempersyaratkan ijasah ketika menerima pegawainya. Perusahaan tersebut hanya membutuhkan kompetensi sehingga uji kompetensi merupakan tahapan penting. Dampaknya, banyak perguruan tinggi dan sekolah yang dikenal di dunia saat ini mulai goyang dan tidak sedikit tutup, dikutip dari Kavin Carey (2015) dalam bukunya “The End of College”. Yang berkembang pesat saat ini justru lembaga-lembaga pendidikan nonformal seperti lembaga kursus yang secara nyata memberikan kompetensi kepada peserta didiknya. Neil Postman (2005) dalam bukunya “The End of Education” telah lama mengingatkan bahwa matinya pendidikan karena pengelolaan pendidikan kehilangan arah, yang terlihat hanya orang sibuk mengurus pendidikan yang tidak terarah. Arah pendidikan tentu saja menjadi focus perhatian dari bidang kurikulum, apakah kurikulum kedepan sudah mengantisipasi dan mengakomodasi era disurtif tersebut, sehingga pada gilirannya akan melahirkan SDM yang kompetitif. Prosiding ini mencoba memberikan alternatif jawaban terhadap hal tersebut melalui pemikiran-pemikiran para ahli bidang kurikulum yang memberikan analisis perspektif kurikulum dalam menghadapi era digital dan era disurtif tersebut. Semoga tulisan memberikan manfaat dalam menambah wawasan dan sebagai bahan masukkan bagi pengambilan keputusan

Item Type: Article
Subjects: L Education > L Education (General)
L Education > LB Theory and practice of education > LB1501 Primary Education
L Education > LC Special aspects of education > LC5201 Education extension. Adult education. Continuing education
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) > Prodi Magister Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia
Depositing User: MUHAMMAD F MUHAMMAD FUAD
Date Deposited: 05 Aug 2021 09:08
Last Modified: 05 Aug 2021 09:08
URI: http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/33337

Actions (login required)

View Item View Item