Faedlulloh, Dodi (2021) Peran Akademisi dalam Membangun Kembali Ruang Publik. AJI Bandar Lampung.
|
Text
Peran Akademisi dalam Membangun Kembali Ruang Publik.pdf Download (262kB) | Preview |
Abstract
DEMOKRASI tidak melulu soal konsensus. Demokrasi justru terus akan berdenyut ketika disensus berjalan. Perselisihan dan ketidaksepakatan akan menciptakan ketegangan kreatif, sehingga menghidupkan demokrasi sebagaimana mestinya. Di tengah kepungan oligarki, demokrasi hanya akan menghasilkan konsensus berwatak elitis. Hal ini yang patut diwaspadai. Saat ini, demokrasi bisa menemui ajalnya melalui jalur-jalur yang justru demokratis (Levitsky & Ziblatt: 2019). Untuk menangkal kooptasi elit dan oligarki, maka publik harus bisa mengambil perannya kembali sebagai demos. Peran tersebut bisa direalisasi dengan cara membangun kembali ruang publik. Ketika rezim Orde Baru berkuasa, secara terang memang ruang publik ditutup di segala arah. Namun, pascareformasi kehadiran ruang publik berada antara ada dan tiada. Kebebasan berekspresi didengungkan, tetapi ketika suara tersebut mengarah dan mengganggu kekuasaan, respons cepat yang seringkali muncul bersifat represif. Kondisi demikian mengakibatkan ruang publik yang ada hanya berjalan di atas kertas.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) > Prodi Administrasi Negara |
Depositing User: | dodi faedlulloh |
Date Deposited: | 21 Jun 2021 01:09 |
Last Modified: | 21 Jun 2021 01:09 |
URI: | http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/32728 |
Actions (login required)
View Item |