rades, Miranda and Wulan, ANggraeni Janar (2016) Skizoafektif Tipe Campuran. medical profession journal of lampung university, 5 (2). pp. 58-62. ISSN 2339-1227

[img]
Preview
Text
COVER Medula.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar-Isi
-1.pdf

Download (97kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DEWAN-REDAKSI.pdf

Download (43kB) | Preview
[img]
Preview
Text
MITRA-BESTARI.pdf

Download (47kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Artikel Miranda rades-AJW.pdf

Download (207kB) | Preview
Official URL: http://jukeunila.com/medical-profession-journal-of...

Abstract

Gangguan skizoafektif adalah gejala psikotik yang persisten dan terjadi bersama‐sama dengan masalah suasana (mood disorder) seperti depresi, manik, atau episode campuran. Gejala yang khas pada pasien skizofrenik berupa waham yang paling khas dan mencolok harus sudah ada sedikitnya 3 bulan lamanya, halusinasi, perubahan dalam berpikir, perubahan dalam persepsi disertai dengan gejala gangguan suasana perasaan. Gangguan skizofrenia dan gangguan afektif mungkin berhubungan secara genetik. Diagnostik ini tidak ditegakan untuk pasien yang menampilkan gejala skizofrenia dan gangguan afektif, tetapi dalam episode penyakit yang berbeda. Pengobatan pada skizoafektif terdiri dari pengobatan farmakoterapi dan psikoterapi. Tuan E, usia 19 tahun diantar ke Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung oleh keluarganya karena sering gelisah dan sering mengamuk sejak 3 bulan sebelum masuk rumah sakit. Pasien sering mendengar suara bisikan yang terdengar jelas ditelinga, bicara dan tertawa sendiri, mengamuk, bernyanyi, sering ikut kuda kepang, berbicara melantur, susah makan dan susah tidur. Mood pasien labil dengan afek terbatas dan tidak serasi. Ditemukan adanya halusinasi auditorik dan visual. Pada isi pikir ditemukan adanya waham curiga. Pada penilaian fungsi kognitif, daya konsentrasi kurang baik, orientasi waktu, tempat dan orang baik, daya ingat jangka panjang, daya ingat jangka menengah baik, jangka pendek, dan jangka segera juga kurang baik. Penilaian pasien dalam norma sosial, uji daya nilai terganggu. Pasien tidak merasa dirinya sakit dan mengaku tidak ada yang harus dipermasalahkan. Pasien didiagnosis dengan skizoafektif tipe campuran dan pasien diberikan terapi antipsikotik dan mood stabilizer yaitu risperidone 2x2 mg dan divalproat 2x250 mg. Diagnosis dan terapi yang diberikan sudah sesuai dengan literatur.

Item Type: Article
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran (FK) > Prodi Pendidikan Dokter
Depositing User: ANGGRAENI
Date Deposited: 31 May 2017 02:15
Last Modified: 31 May 2017 02:15
URI: http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/2128

Actions (login required)

View Item View Item