Wulan, ANggraeni Janar and Subagio, Serafina (2016) Efek Asap Kebakaran Hutan terhadap Gambaran Histologis SaluranPernapasan. Majority, 5 (3). pp. 162-167. ISSN 2337-3776
|
Text
0-COVER-DEPAN.pdf Download (57kB) | Preview |
|
|
Text
1-DEWAN-REDAKSI-5-NO.3.pdf Download (442kB) | Preview |
|
|
Text
3-PEDOMAN-BAGI-PENULIS-5-NO.-3.pdf Download (619kB) | Preview |
|
|
Text
4-DAFTAR-ISI-5-NO.3-1.pdf Download (646kB) | Preview |
|
|
Text
Artikel dr AJ Wulan-Serafina.pdf Download (688kB) | Preview |
Abstract
Kebakaran hutan menjadi salah satu permasalahan yang memberi dampak terhadap berbagai jenis sektor kehidupan salah satunya dampak bagi kesehatan. Indonesia memiliki enam provinsi yang menjadi daerah bencana kebakaran hutan yaitu Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat. Hasil dari kebakaran hutan berupa asap yang banyak mengandung senyawa kimia dan partikel berbahaya. World Health Organization (WHO) mengidentifikasi emisi pembakaran biomassa salah satunya adalah particulate matter yang berdasarkan ukurannya dibedakan menjadi tiga jenis yaitu coarse particle, fine particle, dan ultrafine particle. Ultrafine particle merupakan salah satu sumber polusi udara yang mempunyai toksisitas yang paling tinggi diantara sumber polusi udara lainnya, dikarenakan memiliki ukuran yang sangat kecil (≤ 0,1μm) sehingga dapat terinhalasi sampai ke alveolus. Ultrafine particle menyebabkan fungsi mukosiliaris dan alveolar clearance terlampaui, sehingga ultrafine particle tersebut tetap bertahan dalam alveolus dan menyebabkan terjadinya reaksi langsung dengan sel epitel dan menyebabkan kerusakan sel pada alveolus. Dari beberapa penelitian perubahan gambaran histologis pada paru-paru yang terpapar asap kebakaran hutan adalah adanya edema, peradangan, emfisema, dan hiperplasia sel goblet yang mengakibatkan peningkatan sekresi mukus. Penyebab dari perubahan gambaran histologis tersebut antara lain adanya ultrafine particle dalam asap kebakaran hutan yang memicu respon inflamasi dan menyebabkan edema, adanya ketidakseimbangan antara protease dan anti protease yang menyebabkan emfisema, dan yang terakhir adalah adanya mekanisme stres oksidatif yang memproduksi 8-isoprostane yang mengaktifkan faktor transkripsi Nf-KB. Simpulan, asap kebakaran hutan memiliki efek terhadap gambaran histologis paru-paru.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran (FK) > Prodi Pendidikan Dokter |
Depositing User: | ANGGRAENI |
Date Deposited: | 31 May 2017 02:08 |
Last Modified: | 31 May 2017 02:08 |
URI: | http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/2101 |
Actions (login required)
View Item |