nurhaida, Ida and Sulistyarini, Dhanik and Setiawan, Agus and Bakri, Samsul (2012) Mitigasi Konflik Manusia terhadap Satwa Liar di Zona Penyangga Taman Nasional dengan Menerapkan Budidaya Wanatani. LPPM Unila, Bandar Lampung. (Unpublished)

[img]
Preview
Text
CERGAM_MITIGASI KONFIK SATWA LIAR_MANUSIA TNWK.pdf

Download (7MB) | Preview
Official URL: http://repository.unila.ac.id

Abstract

Buku Cerita Bergambar berjudul : Mitigasi Konflik Manusia terhadap Satwa Liar di Zona Penyangga Taman Nasional dengan Menerapkan Budidaya Wanatani ini disusun atas dasar hasil penelitian yang dibiayai oleh Dirjen Dikti, Kementerian Pendidikan Nasional Tahun Anggaran 2012 dan 2013. Pesan utama dari buku cergam ini adalah untuk mengukuhkan best practice tentang penarapan wanatani yang masih ada dan untuk kampanye memperluas penerapannya di seluruh zona Penyangga Taman Nasional Way Kambas (TNWK). Khalayak sasaran utama buku cergam ini adalah para orang tua murid, guru-guru, penyuluh, dan tokoh masyarakat (yang merupakan transmigran dari Jawa, Bali, dan Sunda yang umumnya kurang memahami ekosistem hutan) untuk diwariskan kepada anak-cucunya. Penting untuk meningkatkan pemahaman bahwa akar masalah konflik manusia-satwa liar utamanya adalah adanya kesenjangan (gab) biodiversitas di dalam intra-TNWK (yang merupakan kawasan konservasi yang ketat dengan tingkat biodiversitas yang sangat tinggi) terhadap zona penyangga yang berupa budidaya monokultur tanaman pertanian yang sangat rendah biodiversitasnya. Kesenjangan ini telah menyebabkan satwa liar dari dalam TNWK seperti tikus, kera, babi hutan, kancil, rusa, bahkan gajah dll menjadi lebih suka keluar ke zona penyangga terutama saat kemarau dimana berbagai tanaman budidaya masih terawat baik seperti jagung, pisang, kacang-kacang, singkong dll. Hewan predator khususnya harimau juga menjadi terdorong untuk selalu keluar ke zona penyangga untuk mengajar mangsa-mangsanya. Ini yang membuka peluang konflik tersebut. Frekuensi konflik manusia dengan gajah maupun harimau tersebut merupakan ukuran dari adanya besarnya gab biodiversitas antara intra-TNWK terhadap zona penyangga. Tensi gab ini dapat dimitigasi melalui perluasan penerapan budidaya wanatani di seluruh zona penyangga, karena budidaya wanatani telah dibuktikan dari berbagai riset kami merupakan agroekosistem yang tinggi tingkat biodiversitasnya, bahkan lebih tinggi dari pada hutan produksi yang dikelola secara baik pun. Penurunan gab biodiversitas ini pada gilirannya akan menurunkan konflik stawa liar dengan manusia, korban harta benda dan benda pun sangat dikurangi dan akhirnya satwa liar pun dapat diproteksi. Buku cergam ini dirancang untuk para pembaca dengan tingkat litearsi yang sangat rendah (30-100 kata per menit) dan telah diujicoba sebagai suplemen pendidikan bermuatan lokal dengan kehandalan yang cukup tinggi. Kepada Dirjen Dikti, Kementerian Pendidikan Nasional patut kami ucapkan terima kasih.

Item Type: Other
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
L Education > L Education (General)
S Agriculture > SD Forestry
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) > Prodi Komunikasi
Depositing User: Dra. IDA NURHAIDA, M.Si
Date Deposited: 30 Mar 2020 02:07
Last Modified: 30 Mar 2020 02:07
URI: http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/18916

Actions (login required)

View Item View Item