Rasimeng, Syamsurijal (2012) PENENTUAN CURIE POINT DEPTH DATA ANOMALI GEOMAGNETIK DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SPEKTRUM (STUDI KASUS: DAERAH PROSPEK GEOTHERMAL SEGMEN GUNUNG RAJABASA LAMPUNG). Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi IV, 4 (1). pp. 325-332. ISSN 978-979-8510-34-2

WarningThere is a more recent version of this item available.
[img]
Preview
Text
2011_SATEK_1019.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Curie point depth (CPD) didefinisikan sebagai kedalaman temperatur Curie dimana mineral magnetik kehilangan sifat kemagnetannya. Temperatur Curie umumnya lebih tinggi pada batuan beku mafik dibanding batuan lainnya, akibat kadar titano-magnetik yang terkandung lebih besar. Medan magnet induksi yang terukur di permukaan sebagai respon dari sifat kemagnetan batuan (susceptibility) akibat kandungan mineral magnetik merupakan informasi penting, yang dapat dimanfaatkan untuk menentukan kedalaman suatu massa batuan termagnetisasi. Power spektral yang merupakan magnitudo dari serangkaian signal data anomali magnetik telah dimanfaatkan untuk menetukan kedalaman batuan bawah permukaan termasuk CPD. Hasil rekonstruksi kedalaman batuan bawah permukaan yang diperoleh berdasarkan perhitungan power spektrum data anomali magnetik gunung Rajabasa adalah kedalaman batuan reservoir (850-1990 meter) dan kedalaman source rock (1990-6730 meter). Sehingga ditafsirkan CPD di daerah gunung Rajabasa adalah sekitar 6,7 km.

Item Type: Article
Subjects: Q Science > QE Geology
T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Fakultas Teknik (FT) > Prodi Teknik Geofisika
Depositing User: SYAMSURIJAL RASIMENG
Date Deposited: 04 Mar 2020 01:12
Last Modified: 04 Mar 2020 01:12
URI: http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/18240

Available Versions of this Item

Actions (login required)

View Item View Item