Christa, Selina and Iswandi, Darwis and Risti, Graharti (2019) Peppermint ( Mentha piperita ) sebagai Pengobatan Alternatif pada Irritable Bowel Syndrome (IBS). Majority, 8 (1). pp. 211-219. ISSN 2337-3776
|
Text
Majority Maret 19.pdf - Published Version Download (195kB) | Preview |
Abstract
Irritable Bowel Syndrome (IBS) adalah salah satu penyakit kronis yang tidak mengancam jiwa tetapi berdampak besar pada kualitas hidup seseorang. Prevalensi IBS bervariasi di seluruh dunia dan diperkirakan terdapat 10-20% penderita dalam sebuah populasi dan tingkat kejadiannya adalah antara 1-2% per tahun. Patofisiologi IBS belum sepenuhnya dipahami,tetapi ada beberapa bukti yang mendukung bahwa IBS terjadi akibat interaksi multifaktorial. Sebagai tambahan, ketiadaan penanda biologis spesifik untuk IBS mempersulit dalam menentukan pengobatan yang paling sesuai untuk mengobati sindrom ini. Berdasarkan pedoman saat ini, ada beberapa pilihan untuk mengobati IBS, seperti antipasmodik, diet, psikoterapi, dan prebiotik. Akan tetapi, karena hasil terapi IBS tidak dapat memuaskan pasien, maka banyak pasien yang lebih memilih untuk mencari Pengobatan Komplementer dan Alternatif (Complementary and Alternative Medicine atau CAM) karena dianggap lebih aman dan lebih alami dari obat-obatan yang diresepkan. Sekitar 30% hingga 50% pasien dengan kondisi gastrointestinal kronis, termasuk IBS, akan menggunakan CAM sebagai pilihan terapinya. Minyak peppermint yang didapatkan dari peppermint dapat digunakan untuk mengobati IBS sebagai terapi alternatif. Menthol adalah zat kimia utamanya yang memiliki berbagai manfaat bagi saluran cerna. Sebagai anti-spasmolitik, minyak peppermint dapat merileksasikan otot polos gastrointestinal. Sebagai agen antimikroba, ia bertindak sebagai bakterisida terhadap setidaknya 20 patogen pencernaan. Lalu sebagai antiinflamasi, minyak ini dapat menghambat metabolisme asam arakidonat menjadi leukotrien B4 dan prostaglandin E2. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa penggunaan minyak peppermint dapat menurunkan gejala-gejala IBS secara signifikan dibandingkan dengan plasebo.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran (FK) > Prodi Pendidikan Dokter |
Depositing User: | dr Iswandi Darwis |
Date Deposited: | 27 May 2020 01:39 |
Last Modified: | 27 May 2020 01:39 |
URI: | http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/17100 |
Actions (login required)
View Item |