Yuliana, Dina and Yusnaini, Sri and Hendarto, Kus and Niswati, Ainin (2019) PENGARUH PUPUK HAYATI DAN KONSENTRASI PUPUK PELENGKAP ALKALIS TERHADAP RESPIRASI TANAH PADA PERTANAMAN BAWANG PUTIH (ALLIUM SATIVUM L.) KETINGGIAN 600 MDPL DI KABUPATEN TANGGAMUS. Jurnal Agrotek Tropika, 7 (3). pp. 413-422. ISSN 2337-4993

[img]
Preview
Text
Ainin-DIna JAT Sep 2019.pdf - Published Version

Download (839kB) | Preview
Official URL: http://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JA/article/...

Abstract

Respirasi tanah merupakan indikator penting pada suatu ekosistem, meliputiseluruh aktivitas yang berkenaan dengan proses metabolisme di dalam tanah,dekomposisi sisa tanaman dalam tanah, dan konversi bahan organik tanah menjadi CO 2 . Banyak usaha untuk meningkatkan laju respirasi tanah, salah satunya adalah dengan pemupukan.Pemupukan menggunakan pupuk hayati serta pupuk pelengkap alkalis diharapkan mampu meningkatkan aktivitas mikroorganisme didalam tanah. Penelitian bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemberian pupuk hayati dan pupuk pelengkap alkalis terhadap respirasitanah. Penelitian dilaksanakan di Desa Dadapan, Kecamatan Sumberejo, KabupatenTanggamus, pada bulan Desember 2016 – Mei 2017 dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari dua faktor, yaitu pemberian pupuk hayati (Bio Max Grow) terdiri dari perlakuan tanpa pupuk hayati (B 0 ) dan diberi pupuk hayati (B 1 ), dan perlakuan konsentrasi pupuk pelengkap (Plant Catalyst)terdiri dari perlakuan tanpa pupuk pelengkap (P 0 ), konsentrasi 0,5 g L -1 (P 1 ), 1 g L -1 (P 2 ) dan 1,5 g L -1 (P 3 ). Data yang diperoleh diujihomogenitas ragamnya dengan uji Bartlett dan aditivitasnya dengan uji Tukey. Data dianalisis dengan ANARA dan dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk hayati, pupuk pelengkap dan interaksi keduanya berpengaruh terhadap respirasi tanah pada pengamatan 45 HST, tetapi tidak berpengaruh pada pengamatan 90 HST. Perlakuan pupuk hayati + pupuk pelengkap dengan konsentrasi 1 g L -1 (B 1 P 2 ) menghasilkan laju respirasi tertinggi yaitu 63,69 mg jam -1 m - 2 pada pengamatan 45 HST. Tidak terdapat korelasi antara C-organik tanah, kadar air tanah, serta suhu tanah dengan respirasi tanah. Terdapat korelasi negatif antara pH tanah dengan respirasi tanah pada pengamatan 45 HST, artinya semakin tinggi pH tanah maka respirasi tanah semakin renda

Item Type: Article
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian (FP) > Prodi Agroteknolgi
Depositing User: Prof Dr Ainin Niswati
Date Deposited: 08 Nov 2019 10:28
Last Modified: 08 Nov 2019 10:28
URI: http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/15997

Actions (login required)

View Item View Item