Mahfut, Mahfut and Yulianty, Yulianty Teknik Budidaya Tanaman Cabai Menggunakan Fermentasi Pupuk Organik Cair Hasil Pemanfaatan Limbah Budidaya Lele di Dusun Tasik Madu, Merbau Mataram. TECHNO: Jurnal Pengabdian., x (x). x-x. (Submitted)

[img] Text
full_ Naskah Seminar PKM BLU DIPA YUNIOR 2017 Mahfut, S.Si., M.Sc..doc

Download (49MB)

Abstract

Cabai (Capsicum annuum L.) adalah tanaman yang termasuk ke dalam familia Solanaceae. Di Indonesia pengembangan budidaya tanaman ini mendapat prioritas perhatian sejak tahun 1961. Selain budidaya lele, budidaya tanaman cabai juga menjadi program produk unggulan anggota Kelompok Tani Sumber Rejeki II, Dusun Tasik Madu, Desa Talang Jawa, Kecamatan Merbau Mataram. Umumnya tanaman ini dibudidayakan oleh warga di lahan sawah saat musim kemarau tiba. Harga cabai yang relatif tinggi apalagi saaat menjelang lebaran dan hari besar nasional membuat budidaya tanaman ini menjadi daya tarik tersendiri bagi warga. Usaha budidaya lele untuk konsumsi ternyata menyisakan permasalahan yaitu pembuangan limbah cair dari kolam pasca produksi yang menimbulkan bau. Sampai saat ini, warga belum mengetahui jika limbah cair tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan utama dalam pembuatan pupuk organik cair untuk pembudidayaan tanaman cabai. Pemakaian pupuk oleh warga dalam budidaya tanaman cabai sebatas menggunakan pupuk kandang saat awal penanaman dan pupuk kimia sebagai tambahan. Informasi mengenai pembuatan pupuk organik cair hasil fermentasi menggunakan pemanfaatan limbah organik dari air kolam hasil budidaya lele konsumsi sangat bermanfaat untuk warga Kelompok Tani Sumber Rejeki II karena aplikasi pupuk cair organik tersebut sangat efektif dalam pertumbuhan tanaman cabai dan dapat menurunkan biaya produksi. Progam Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) DIPA BLU Yunior Universitas Lampung tahun 2017 ini dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu; penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan melalui kerjasama mitra dengan salah satu warga, Ketua Sumber Mulya Farm, Bapak Muslim. Hasil yang diperoleh dalam penyuluhan sebagai kegiatan awal adalah terjadi peningkatan pengetahuan peserta mengenai pembuatan pupuk organik cair hasil fermentasi limbah kolam lele. Tahap pelatihan dilakukan dengan kegiatan yang meliputi pengenalan cara budidaya tanaman cabai menggunakan fermentasi pupuk organik cair, teknik penyiapan lahan dan pengairan terintegrasi, teknik sterilisasi gulma di sekitar lahan, serta teknik penyemaian dan pembibitan dalam budidaya tanaman cabai. Hasil juga menunjukkan bahwa Kelompok Tani Sumber Rejeki II secara umum telah mengalami perubahan paradigma terkait budidaya Kelengkeng Super Sleman dan memahami penerapan teknik budidaya Kelengkeng Super Sleman berbasis lingkungan. Dampak positif antara lain pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai yang sangat cepat setelah aplikasi fermentasi pupuk organik cair hasil pemanfaatan limbah budidaya lele mulia umur 10 hari, tetapi juga telah diketahui berdasarkan kepekatan air limbah kolam umur 3 bulan yang tepat digunakan dalam bahan pembuatan pupuk fermentasi organik cair. Hasil akhir program kegiatan PKM ini adalah aplikasi pemanfaatan limbah budidaya lele dalam pemeliharaan dan peningkatan produksi tanaman cabai.

Item Type: Article
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Q Science > QK Botany
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) > Prodi Biologi
Depositing User: MAHFUT - -
Date Deposited: 01 Aug 2019 07:24
Last Modified: 01 Aug 2019 07:24
URI: http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/13328

Actions (login required)

View Item View Item