Helmi, Ismunandar (2018) EFFECT OF ELECTROMAGNETIC STIMULATED CHITOSAN BONE GRAFT ON CALLUS FORMATION TOFEMUR FRACTURE WITH BONE LOSS AT RATS. In: 66th Continuing Orthopaedic Education (COE) of Indonesian Orthopaedic Association (IOA), 9-12 Mei 2018, Banjarmasin.
|
Text
Helmi_opt.pdf Download (735kB) | Preview |
Abstract
Insiden terjadinya fraktur dengan defek tulang di Unit Trauma Orthopaedi Edinburgh meningkat pada saat terjadi fraktur terbuka (11,4%). Terdapat 2.437 kasus fraktur di Rumah Sakit Hasan Sadikin antara tahun 2014-2016. Sebanyak 101 kasus terjadi fraktur terbuka. Untuk kasus nonunion dengan defek tulang sendiri ada 84 kasus. Apabila defek signifikan maka tulang tidak dapat beregenerasi secara normal. Metode yang sering digunakan dalam menangani fraktur dengan defek tulang adalah dengan stabilisasi tulang dan penggunaan tandur tulang. Penggunaan Pulsed Electromagnetic Field (PEMF) untuk menstimulasi penyembuhan tulang telah diinvestigasi selama 30 tahun dan telah terbukti mempercepat penyembuhan fraktur. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental laboratorium komparatif. Masing-masing kelompok terdiri dari 9 tikus sampel. Kedua kelompok dilakukan frakturasisasi pada 1/3 tengah femur kanan, pembuatan defek tulang, fiksasi dengan mini plate and screw, dan pemberian tandur tulang chitosan. Kelompok I diberikan stimulasi menggunakan PEMF 4 jam perhari selama 33 hari. Dilakukan 2 kali pemeriksaan radiologi, pada minggu ke-1 dan pada minggu ke-6. Dilakukan penilaian terbentuknya kalus secara kualitatif dan kuantitatif. Dari hasil pemeriksaan radiologis pada minggu ke-6 didapatkan pembentukan kalus terjadi pada 87,5% sampel kelompok I dan 37,5% sampel kelompok II. Apabila dibandingkan antara minggu ke-1 dan minggu ke-6 pada masing-masing kelompok, terdapat pembentukan kalus yang signifikan pada kelompok I (p skor radiologi 5 poin: 0,015; p luas kalus: 0,018). Sementara pada kelompok II tidak terdapat perbedaan signifikan (p skor radiologi 5 poin: 0,102; p luas kalus: 0,109). Apabila dibandingkan jumlah pembentukan kalus antarkedua kelompok pada minggu ke-6, maka jumlah kalus pada kelompok I lebih banyak secara signifikan dibandingkan kelompok II (p skor radiologi 5 poin: 0,039; p luas kalus: 0,046). Setelah dilakukan penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa pemberian tandur tulang chitosan disertai stimulasi Pulsed Electromagnetic Fields pada defek tulang fraktur femur baru akan mempercepat pembentukan kalus.
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RD Surgery |
Divisions: | Orasi Ilmiah |
Depositing User: | HELMI ISMUNANDAR |
Date Deposited: | 24 May 2019 03:51 |
Last Modified: | 24 May 2019 03:51 |
URI: | http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/13244 |
Actions (login required)
View Item |