Sutyarso, Sutyarso (2009) STUDI CROSS SECTIONAL SHBG DAN TESTOSTERON SEBAGAI PENDUGA GANGGUAN FUNGSI EREKSI PADA PRIA USIA LANJUT. Cermin Dunia Kedokteran, 36 (4). pp. 241-246. ISSN 0125-913X

[img]
Preview
Text
13. Cermin Dunia Kedokteran 170 Vol 36 no 4 2009.pdf

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://kalbe.co.id/cdk

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kadar SHBG (sex hormone binding globulin) dan testoteron dalam serum dapat digunakan sebagai faktor penduga gangguan fungsi ereksi pada pria lanjut usia. Penelitian ini mensur- vei 135 pria berusia 50-70 tahun yang dikelompokkan berdasarkan dua faktor masing-masing dengan tiga tingkatan (faktorial 3x3) sehingga setiap kelompok terdiri dari 15 subjek. Faktor pertama adalah status kesehatan dan usia terdiri dari: (1) pria penderita diabet berusia 50-60 tahun; (2) pria sehat berusia 50-60 tahun; dan (3) pria sehat beru- sia 61-70 tahun. Faktor kedua adalah status fungsi ereksi terdiri dari: (1) normal (IIEF>21); (2) moderat (IIEF 15-21); dan (3) rendah (IIEF<15). Variabel yang diamati terdiri dari kadar testosteron total, kadar SHBG, dan indeks testos- teron bebas (free testosterone index, FTI). Kadar testosteron total (TT) ditentukan dengan Count-A-Count 125 /fase padat, kadar SHBG ditentukan dengan teknik radioimmunometric (IRMA), sedangkan FTI ditentukan melalui pemba- gian kadar testosteron total dengan kadar SHBG. Hasil penelitian, berdasarkan ANOVA, menunjukkan bahwa kadar TT pada subjek sehat nyata menurun dengan bertambahnya usia dan dengan rendahnya fungsi ereksi (p<0,05) tetapi tidak dipengaruhi oleh interaksi keduanya. Kadar SHBG nyata meningkat dengan bertambahnya usia (p<0,05) tetapi tidak dipengaruhi oleh fungsi ereksi dan interaksinya dengan faktor usia. Selanjutnya, FTI juga nyata dipenga- ruhi usia (p<0,05) tetapi tidak oleh fungsi ereksi dan status kesehatan subjek. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa: (1) testosteron merupakan faktor penting pengatur fungsi ereksi penis; (2) SHBG dan FTI secara parsial tidak dapat digunakan sebagai faktor penduga gangguan fungsi ereksi.

Item Type: Article
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) > Prodi Biologi
Depositing User: SUTYARSO
Date Deposited: 18 Nov 2016 07:44
Last Modified: 18 Nov 2016 07:44
URI: http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/1218

Actions (login required)

View Item View Item