Dialosa, Kukuh Dialosa and Rustadi, Rustadi and Mulyatno, Bagus Sapto and Sulaeman, Cecep (2018) ANALISIS TINGKAT RESIKO DAMPAK GEMPABUMI DI KABUPATEN CILACAP MENGGUNAKAN METODE DSHA DAN DATA MIKROTREMOR. Jurnal Geofisika Eksplorasi, 4 (3). pp. 73-89. ISSN 2356-1599

[img]
Preview
Text
1075-2055-1-PB (73-89).pdf

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://journal.eng.unila.ac.id/index.php/geo/issue...

Abstract

Telah dilakukan penelitian mekanika tanah di Kabupaten Cilacap menggunakan metode DSHA dan data mikrotremor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis respon tanah setempat terhadap gempabumi berdasarkan parameter frekuensi dominan (f0), faktor amplifikasi (A0), kecepatan gelombang VS30 dan analisis bahaya gempa melalui pendekatan deterministik. Penelitian menggunakan 193 titik pengukuran mikrotremor dengan menggunakan alat ukur Seismometer periode pendek tipe TDS-303 (3 komponen). Data mikrotremor dianalisis menggunakan metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) pada software geopsy. Analisis DSHA merujuk pada sumber gempa Patahan Lembang dan zona Subduksi Jawa untuk perhitungan deterministik. Berdasarkan analisis metode HVSR, Kabupaten Cilacap berada pada jenis tanah 1 (frekuensi 0-1,33 Hz) dan jenis tanah 2 (frekuensi 1,33-5 Hz) menurut Klasifikasi Kanai (1983), didominasi nilai amplifikasi 1,104 sampai 8,171 kali, kemudian didominasi dengan kelas tanah E (nilai VS30 < 183 m/s) dan kelas tanah D (183 m/s < VS30 < 366 m/s) menurut Klasifikasi NEHRP (2000). Hal ini menandakan Kabupaten Cilacap memiliki kerentanan yang tinggi terhadap bencana gempabumi. Berdasarkan estimasi nilai PGA hasil perhitungan metode DSHA, dari perhitungan sumber gempa Subduksi Jawa didapat nilai PGA batuan dasar 0,045 g – 0,0671 g dan PGA batuan permukaan 0,1926 g – 0,4855 g serta perhitungan Patahan Lembang didapat PGA batuan dasar 0,09 g – 0,025 g dan PGA batuan permukaan 0,017 g – 0,089 g. Berdasarkan analisis peta resiko (gabungan analisis frekuensi dominan, amplifikasi, faktor kerentanan dan faktor kemampuan) didapat daerah yang paling beresiko tinggi adalah Kec. Adipala, Kasugihan, Binangun, Nusawungun, Cil. tengah, Cil. Selatan, Cil. Utara, diduga lapisan tanah penyusun daerah tersebut adalah lapisan sedimen yang tebal dan lunak. Sedangkan resiko rendah Kec. Majenang dan Dayeuh Luhur.

Item Type: Article
Subjects: Q Science > QE Geology
Divisions: Fakultas Teknik (FT) > Prodi Teknik Geofisika
Depositing User: BAGUS SAPT
Date Deposited: 09 May 2019 02:51
Last Modified: 09 May 2019 02:51
URI: http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/12110

Actions (login required)

View Item View Item