Rodiani, Rodiani and Bella, Yanita (2018) Recurrent Pregnancy Loss. J Agromedicine Unila, 5 (2). pp. 627-631. ISSN 2356-332X
|
Text
Agromediicne.pdf Download (794kB) | Preview |
Abstract
Salah satu komplikasi dari kehamilan adalah abortus atau kematian janin. Kejadian abortus sebanyak tiga kali atau lebih secara berturut-turut dapat didefinisikan sebagai recurrent miscarriage (RM). Kematian janin yang terjadi pada usia gestasi lebih dari 20 minggu disebut sebagai recurrent pregnancy loss (RPL). Dua terminologi ini seringkali dianggap sama. Insidensi RM atau RPL diperkirakan mencapai 4,5% dari total kehamilan di seluruh dunia. Etiologi RPL yang paling banyak ditemukan antara lain kelainan anatomi, genetik, hormonal, infeksi dan psikologis. Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk menegakkan diagnosis recurrent pregnancy loss, meliputi pemeriksaan radiologis (ultrasonografi, histerosalfingografi) dan pemeriksaan laboratorium (pemeriksaan hormonal, kariotipe genetik, kultur, biopsi). Anjuran terapi yang diberikan dapat disesuaikan dengan etiologi yang ditemukan. Pada kasus RPL akibat infeksi maka diberikan antimikroba sesuai bakteri yang ditemukan dalam kultur. Pada kelainan anatomi maka dapat dilakukan tindakan pembedahan. Pada sindrom antifosfolipid dapat diberikan kombinasi aspirin dosis rendah dan heparin berat molekul rendah. Kelainan hormonal dapat diterapi sesuai dengan jenis hormon yang mengalami gangguan. Selain itu, dukungan psikologis merupakan hal yang sangat penting dan harus diberikan pada pasien dan pasangan. Prognosis relatif recurrent pregnancy loss dapat dibagi menjadi tiga (baik, sedang, buruk) dan disesuaikan dengan kriteria klinis.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RG Gynecology and obstetrics |
Divisions: | Fakultas Kedokteran (FK) > Prodi Pendidikan Dokter |
Depositing User: | RODIANI |
Date Deposited: | 08 May 2019 07:41 |
Last Modified: | 08 May 2019 07:41 |
URI: | http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/11957 |
Actions (login required)
View Item |