Supriatin, Supriatin and Salam, Abdul Kadir and Lumbanraja, Jamalam and Novpriansyah, Hery (2018) Ekstraksi dan Pengukuran Selenium pada Beberapa Sampel Tanah Tropika. -. (Unpublished)
|
Text
Laporan Ekstraksi dan Pengukuran Se.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Selenium (Se) merupakan unsur hara esensial bagi hewan (ternak) dan manusia. Besarnya asupan Se pada hewan (ternak) dan manusia sangat ditentukan oleh kandungan Se di dalam tanaman pangan dan pakan yang dikonsumsi melalui rantai makanan, dan kandungan Se di dalam tanaman sangat ditentukan oleh ketersediaan Se di dalam tanah. Oleh karena itu, studi tentang kandungan dan ketersediaan Se di dalam tanah saat ini menjadi penting karena berkaitan dengan kualitas nutrisi pangan atau pakan, yang pada akhirnya akan menentukan nutrisi manusia dan hewan (ternak). Hingga saat ini studi tentang kandungan dan ketersediaan Se pada tanah-tanah pertanian tropika khususnya di Indonesia belum dilakukan secara intensif. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan metode ekstraksi dan pengukuran kandungan total Se dan Se-tersedia pada sampel tanah tropika. Kandungan total Se pada sampel tanah asal Propinsi Lampung ditentukan dengan metode 200.7 Revisi 5.0 dari United States Environmental Protection Agency (U.S. EPA) menggunakan HNO3 dan HCl sebagai pengekstrak. Pengukuran Se pada masing-masing ekstrak tanah dilakukan dengan menggunakan Inductively Coupled Plasma Optical Emission Spectroscopy (ICP-OES). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan total Se di dalam sampel tanah Andosol asal Gisting yang diekstrak menggunakan HNO3 + HCl sangat tinggi, yaitu pada kisaran 11,63 – 36,35 mg/kg. Kandungan total Se tersebut melebihi kisaran total Se yang terkandung pada tanah-tanah di dunia, yaitu 0,03 – 2,0 mg/kg. Selain itu, kandungan total Se tersebut juga berada pada kisaran total Se untuk tanah-tanah dengan kandungan Se tinggi (seleniferous soils), yaitu 1 – 100 mg/kg. Hasil pengukuran total Se pada sampel tanah dalam penelitian ini tidak reliabel dikarenakan tingginya nilai standar deviasi dan keragaman dari pengukuran ulangan terhadap konsentrasi Se tersebut menggunakan ICP-OES. Selain itu, limit deteksi Se (87,63 µg/L atau 4,38 mg/kg) dan limit determinasi Se (292,10 µg/L atau 14,60 mg/kg) pada ekstrak tanah tersebut juga sangat tinggi. Tingginya keragaman, standar deviasi, limit deteksi dan limit determinasi pada ekstrak tanah tersebut kemungkinan disebabkan oleh adanya kontaminasi Se selama eksperimen berlangsung. Hal ini ditunjukkan oleh berlebihnya konsentrasi Se di dalam sampel tanah yang di-spike Se dibandingkan dengan konsentrasi yang seharusnya. Selanjutnya, pengukuran konsentrasi Se menggunakan ICP-OES tidak direkomendasikan karena kurang sensitifnya ICP-OES untuk mengukur elemen dengan konsentrasi < 100 µg/L.
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Fakultas Pertanian (FP) > Prodi Ilmu Tanah |
Depositing User: | Supriatin . Supriatin |
Date Deposited: | 09 May 2019 01:54 |
Last Modified: | 09 May 2019 01:54 |
URI: | http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/11875 |
Actions (login required)
View Item |