Bakri, Samsul and CHRISTINE WULANDARI, WULANDARI and Kaskoyo, Hari and Febryano, Indra Gumay and Safe'i, Rahmat and Yuwono, Slamet Budi (2016) Bab 2: Pilihan Ideologi dalam Praksis Pembangunan Kehutanan (dalam PROVOKASI ARSITEKTUR PEMIKIRAN KONSEP DAN STRATEGI MENUJU PENGELOLAAN HUTAN BERKELANJUTAN). In: PROVOKASI ARSITEKTUR PEMIKIRAN KONSEP DAN STRATEGI MENUJU PENGELOLAAN HUTAN BERKELANJUTAN. Plantaxia, Jogjakarta. ISBN 798-602-6912-38-1 (Submitted)
|
Text
Book Chapter Pengelolaan Hutan Berkelanjutan Provokasi.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Pembangunan di sektor kehutanan untuk memikirkan peneguhan kembali pengejawatahan konsep dan reorientasi strategi pembangunan sumberdaya hutan dalam bingkai otonomi daerah yang tetap selaras dengan kesepakatan di KTT Bumi yang pertama di Rio de Janeiro 1992. Berkaitan dengan maksud ini saya selaku akademisi atau pun selaku Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia menyambut gembira upaya sejawat akademisi kehutanan khususnya yang bernaung di Universitas Lampung (Unila), yaitu Dr. Christine Wulandari dkk. dalam menyumbangkan buah fi kirannya berupa konsep-konsep pengelolaan hutan berkelanjutan yang ditinjau dari berbagai aspek dan telah tersusun dalam 7 bab buku ini. Lebih jauh saya berharap disusul oleh sejawat lainnya baik dari kalangan akademisi, praktisi ataupun dari stake holder kehutanan lainnya. Dengan maraknya buah fi kiran semacam yang tertuang dalam buku ini maka upaya-upaya embangunan sektor kehutanan di Indonesia telah memasuki babak baru sejak berlangsungnya reformasi dan desentralisasi tata pemerintahan, terutama sejak diberlakukannya Undang-undang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang kemudian diganti menjadi Undang-undang RI Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Sekalipun sudah berlangsung hampir dua dasawarsa, namun episode perubahan tatanan kelembagaan nasional tersebut dirasa belum bisa sepenuhnya mengendalikan tata kelola pembangunan kehutanan yang berkesinambungan sebagaimana yang diamanahkan dalam Undang RI Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan itu sendiri. Bahkan untuk beberapa wilayah telah menampakkan gejala kemerosotan kualitas lingkungan hidup termasuk kualitas maupun fungsi hutan. Kondisi ini nampak setidaknya ketika periode ulang musim ekstrim berlangsung. Salah satunya adalah ketika La Ninna muncul maka terjadi kenaikan permukaan air sehingga akibatkan banjir, longsor, erosi, sedimentasi juga akibatkan adanya pendangkalan danau, waduk, maupun bendungan. Sebaliknya ketika El Ninno, dalam waktu singkat terjadi kekeringan, penyusutan badan-badan air, pasokan PLTA, kahat air bersih di kawasan urban, bahkan kebakaran hutan terjadi pada berbagai wilayah di tanah air tercinta. Berbagai fenomena yang berdampak negatif terhadap aspek sosial, ekonomi dan ekologi itu telah menggugah para peneliti dan para praktisi diberbagai pihak yang merupakan stakeholder sektor kehutanan akan menjadi pilar penting dalam menjaga keberlanjutan fungsi hutan sekaligus menyejahterakan rakyat dan dapat diwujudkan dalam waktu yang relatif singkat. Akhir kata semoga buku ini banyak membawa manfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan.
Item Type: | Book Section |
---|---|
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GE Environmental Sciences S Agriculture > SD Forestry |
Divisions: | Fakultas Pertanian (FP) > Prodi Kehutanan |
Depositing User: | Doctor Samsul Bakri |
Date Deposited: | 19 May 2023 07:38 |
Last Modified: | 19 May 2023 07:38 |
URI: | http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/51844 |
Actions (login required)
View Item |