Haryanto, Agus (2022) PENINGKATAN PRODUKSI BIOGAS DARI AIR LIMBAH INDUSTRI TAPIOKA MENGGUNAKAN ONGGOK (Laporan Penelitian). LPPM Unila, Bandar Lampung. (Unpublished)

[img]
Preview
Text
LAPORAN AKHIR PEMANFAATAN ONGGOK (1).pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Proses pengolahan singkong menjadi tepung tapioka menghasilkan limbah cair dan limbah padat yang banyak. Air limbah industri tapioka mengandung bahan organik yang tinggi sehingga dapat digunakan sebagai substrat pada produksi biogas. Selain dapat menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) melalui methane capture, konversi air limbah menjadi biogas juga dapat meningkatkan ekonomi sirkuler melalui penghematan bahan bakar fossil dan pemanfaatan biogas menjadi bahan bakar generator untuk membangkitkan listrik. Produksi biogas sangat tergantung pada kandungan bahan organik dalam air limbah. Kapasitas produksi harian pabrik tapioka yang fluktuatif akan menyebabkan fluktusi produksi air limbah dan fluktusi produksi biogas. Pencampuran onggok pada sistem biogas air limbah tapioka diharapkan akan meningkatkan kandungan bahan organik di dalam air limbah yang pada gilirannya akan dapat meningkatkan produksi biogas dan produksi listrik yang stabil. Tetapi, perlu dikaji formulasi dan kondisi operasi yang optimal karena penambahan onggok berpotensi menurunkan pH dalam digester akibat produksi VFA yang berlebihan yang akan mengganggu proses metanogenesis sebagai tahapan produksi gas metana. Tujuan jangka panjang dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan kondisi yang tepat mengenai penambahan onggok pada sistem digester anaerobik sehingga menghasilkan biogas secara stabil. Sedangkan target khusus yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah menentukan perlakuan awal terbaik menggunakan Aspergilus niger terhadap campuran onggok dan air limbah tapioka pada digester anaerobik untuk produksi biogas, dan menentukan waktu retensi (HRT) terbaik untuk proses dekomposisi anaerobik campuran substrat ini. Penelitian dilakukan dengan Mitra PD. Semangat Jaya (Negeri Katon, Pesawaran) yang akan membantu menyediakan bahan air limbah, efluen dan lumpur digester, serta onggok. Penelitian dilakukan menggunakan lumpur (sludge) dari kolam anaerobik yang digunakan sebagai sumber bakteri (seed). Campuran substrat air limbah tapioka dan onggok didekomposisi dengan dan tanpa perlakuan Aspergilus niger untuk pretreatment onggok. Penelitian dilakukan dalam labu Erlenmeyer 1000 mL yang dilengkapi dengan selang pengeluaran biogas, septum untuk pengambilan sampel biogas, dan pengukur produksi biogas. Penelitian disusun dengan penambahan onggok 10% dari air limbah, waktu tunda 1, 2, dan 3 hari, dengan dan tanpa perlakuan Aspergilus niger. Oleh karena itu terdapat 6 kombinasi perlakuan (waktu tunda × A. niger) dengan formulasi air limbah:onggok:sludge = 180 mL : 20 g : 800 mL. Produksi biogas diamati setiap hari menggunakan metode pemindahan air, dan komposisi gas diamati pada hari ke 1, 2, 3, 5, 7, 10, 15, dan 20 menggunakan gas kromatografi (GC). Juga dilakukan analisis kualitas air limbah yang meliputi pengukuran pH, TS, VS, dan COD hari-0 (awal) dan hari-20 (akhir). Level TKT yang ditargetkan pada penelitian ini adalah level 4 yang ditandai dengan adanya validasi komponen atau subsistem dalam lingkungan laboratorium. Penelitian akan menghasilkan luaran berupa paper yang disajikan dalam seminar yang diselenggarakan LPPM Unila dan artikel yang diterbitkan pada jurnal internasional bereputasi seperti Journal of Engineering and Technological Sciences (Q3), International Journal of Renewable Energy Development (Q3), atau International Journal on Advanced Science, Engineering and Information Technology (Q2).

Item Type: Other
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian (FP) > Prodi Teknik Pertanian
Depositing User: Dr. Ir. AGUS HARYANTO
Date Deposited: 13 Apr 2023 02:12
Last Modified: 13 Apr 2023 02:12
URI: http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/50434

Actions (login required)

View Item View Item