Haryanto, Agus (2021) Laporan Penelitian: PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PIROLISIS BIOMASA LIMBAH JAGUNG UNTUK MENGHASILKAN BIOCHAR PEMBENAH TANAH. Fakultas Pertanian. (Unpublished)
|
Text
1-Laporan Profesorship Lengkap1_compressed.pdf Download (637kB) | Preview |
Abstract
Budidaya jagung dan aktivitas panen beserta pasca panen menghasilkan limbah biomassa dalam jumlah besar, yaitu batang jagung sekitar 1 ton/ha dan janggel sekitar 2 ton/ha. Sejauh ini penanganan limbah jagung adalah dengan cara dibakar. Pembakaran biomassa limbah jagung tidak hanya menghasilkan asap yang menggangu, tetapi juga membuang sumberdaya yang sangat berharga, yaitu karbon organik, ke atmosfer secara sia-sia. Pembakaran biomassa limbah jagung dapat dilakukan dengan cara yang lebih ramah dan berdaya guna dengan cara membatasi jumlah oksigen atau udara selama pembakaran sehingga terjadi pembakaran secara anaerobik atau pembakaran dengan oksigen yang sangat terbatas. Proses yang dinamakan pirolisis atau karbonisasi ini akan menghasilkan produk arang padat atau biochar yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Selain sebagai bahan bakar dengan nilai energi yang tinggi (sekitar 30 MJ/kg), arang dapat dikembalikan ke lahan sebagai bahan pembenah tanah (soil amendment) dan akan menjadi sumber karbon selama bertahun-tahun. Dengan mengembalikan arang ke lahan akan tercipta suatu system budidaya jagung yang sirkuler sehingga lebih sustainable. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan teknologi pirolisis yang sesuai untuk diaplikasikan guna penanganan limbah jagung. Penelitian dilakukan dengan merancang kiln pirolisis janggel jagung. Kiln dirancang untuk mampu mengolah tongkol jagung minimal 5 ton sekali proses. Produk arang (biochar) yang dihasilkan akan dianalisis karakteristiknya yang meliputi kadar air, kadar abu, nilai kalori, daya serap air, dan berat jenis. Hasil yang sudah diperoleh dari penelitian kiln pirolisis berukuran 3,5 m x 4,5 m dengan kedalaman 1,5 m dengan kapasitas sampai 7 ton tongkol jagung. Kiln sudah diuji dan hasilnya belum maksimal karena masih ada sebagian tongkol jagung yang belum terpirolisi. Biochar dari tongkol yang sudah terpirolisis digiling dan digunakan sebagai bahan pembenah (amendment) tanah pada budidaya tanaman jagung. Hingga laporan ini dibuat, tanaman jagung masih berumur 1 bulan. Secara terpisah, penggunaan biochar tongkol jagung sebagai bahan pembenah tanah juga dilakukan pada budidaya tanaman sawi. Penanaman dilakukan di dalam pot dengan ukuran tinggi 13 cm, diameter atas 19 cm dan diameter bawah 13,5 cm. Dosis biochar yang diaplikasikan sebanyak 90 g/pot atau 3% dari berat total media tanam. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh biochar nyata pada taraf (P>5%) terhadap parameter pertumbuhan, berat brangkasan segar, produktivitas air dan produktivitas pupuk. Suhu pirolisis biochar yang optimal untuk pakcoy adalah pada suhu 350C, dengan hasil rata-rata bobot brangkasan atas segar 30,6 gram, bobot total 39,36 gram, dan produktivitas pupuk 35,06%. Kombinasi biochar dan dosis pupuk urea terbaik terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman pakcoy yaitu B2P1. Luaran yang ditargetkan dari penelitian ini adalah teknologi tepat guna berupa kiln pirolisis kapasitas 7 ton tongkol jagung dengan tingkat kesiapterapan (TKT) level 6 yang telah didemonstrasikan di lokasi mitra. Selain itu, sebuah paper telah disubmit ke jurnal internasional Q3 (Journal of Agriculture and Rural Development in the Tropics and Subtropics)
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Fakultas Pertanian (FP) > Prodi Teknik Pertanian |
Depositing User: | Dr. Ir. AGUS HARYANTO |
Date Deposited: | 12 Nov 2021 00:46 |
Last Modified: | 12 Nov 2021 00:46 |
URI: | http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/36247 |
Actions (login required)
View Item |