Haryanto, Agus (2017) Laporan Penelitian: KINETIKA SINTESIS BIODIESEL DARI MINYAK JELANTAH DENGAN METODE TRANSESTERIFIKASI BASA YANG DIPERKUAT GELOMBANG MIKRO DAN GELOMBANG ULTRASONIK (Tahun II). [Experiment] (Unpublished)

[img]
Preview
Text
AgusHaryanto_UniversitasLampung_PF.pdf

Download (3MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinetika reaksi transesterifikasi dalam pembuatan biodiesel dari minyak jelantah. Kinetika reaksi transesterifikasi diperlukan untuk memprediksi hasil reaksi pada suatu waktu dan kondisi tertentu. Dua variabel yang digunakan untuk menyusun model kinetika reaksi adalah suhu dan lama reaksi. Oleh karena itu penelitian ini akan menitikberatkan pengaruh kedua variabel tersebut. Variabel penting pembuatan biodiesel lainnya seperti jenis alkohol, jumlah alkohol, jenis katalis, dan jumlah katalis, ditentukan berdasarkan kajian literatur mutakhir. Dalam penelitian ini, minyak jelantah diperoleh dari usaha kecil (pedagang gorengan) di Bandar Lampung. Minyak jelantah ini diendapkan dan dipisahkan dari partikel padat. Transesterifikasi dilakukan menggunakan pereaksi metanol pada rasio molar terhadap bahan baku 4:1, katalis NaOH 0,5% berat minyak jelantah. Setiap unit percobaan dilakukan dengan 100 gram minyak jelantah dan dengan tiga kali ulangan. Penelitian tahun kedua ditujukan untuk mengetahui pengaruh pemberian gelombang ultrasonik dengan frekwensi 20 dan 40 Hz dalam pembuatan biodiesel dari minyak jelantah. Rancangan penelitian menggunakan variasi suhu 30, 40, 50, dan 60oC yang dikombinasikan dengan variasi lama reaksi 0,5, 1, 2, 3, 5, 6, dan 10 menit. Setelah pengendapan sekitar 1 hari, biodiesel kemudian dicuci dengan aquades hangat hingga bersih. Parameter utama yang dianalisis untuk menyusun model kinetika adalah rendemen biodiesel. Sebagai informasi tambahan, parameter lain yang diamati meliputi viskositas biodiesel, masa jenis biodiesel, bilangan asam biodiesel, dan nilai energi (heating value). Komposisi kimia untuk minyak jelantah dan biodiesel juga akan dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan ultrasonic bath cleaner dengan frekwensi 40 kHz tidak baik digunakan sebagai sumber gelobang ultrasonic untuk membantu proses pembuatan biodiesel. Hal ini terlihat dari efek yang ditimbulkannya, dimana gelombang yang dihasilkan tidak mampu mencampur-adukkan minyak jelantah dengan metanol. Akibatnya, biodiesel yang dihasilkan justru lebih sedikit (hanya 62,54%) dibandingkan dengan metode konvensional (mencapai 76,6%). Oleh karena itu, pada penelitian selanjutnya akan kita gunakan ultrasonicator probe yang langsung dipaparkan ke permukaan campuran minyak dan larutan metoksida. Hasil pengujian dengan ultrasonicator mampu menciptakan putaran arus dari atas ke bawah cairan.

Item Type: Experiment
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Fakultas Pertanian (FP) > Prodi Teknik Pertanian
Depositing User: Dr. Ir. AGUS HARYANTO
Date Deposited: 13 Sep 2021 01:31
Last Modified: 13 Sep 2021 01:31
URI: http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/33867

Actions (login required)

View Item View Item