Number of items: 1.
Agustiansyah, Agustiansyah and Setiawan, Kukuh and Ardian, Ardian and Dewi, E.P
(2020)
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemanasan basah dalam perkecambahan benih kelapa sawit
yang dikombinasikan dengan perendaman dalam giberelin. Perlakuan disusun secara faktorial dengan dua faktor
dalam Rancangan Acak Lengkap. Faktor pertama adalah lama pemanasan basah pada suhu 40°C yang terdiri atas
lima taraf yaitu (1) 20 hari pemanasan, (2) 25 hari pemanasan, (3) 30 hari pemanasan, (4) 35 hari pemanasan, dan
(5) 40 hari pemanasan. Faktor kedua adalah konsentrasi giberelin dalam empat taraf yaitu (1) 0 ppm; (2)100 ppm;
(3) 200 ppm dan (4) 300 ppm. Benih dalam kondisi basah (kadar air ± 25%) dimasukkan ke dalam plastik bening
yang tahan panas, diikat kuat dengan tali rafia. Benih disusun dalam oven pada suhu 40°C sesuai perlakuan, yaitu
selama 20 hari, 25 hari, 30 hari, 35 hari, dan 40 hari. Selanjutnya dilakukan perendaman dengan larutan giberelin
(GA3) selama 3 hari sesuai perlakuan, yaitu pada konsentrasi 0 ppm, 100 ppm, 200 ppm, dan 300 ppm. Benih
dikecambahkan dengan uji kertas digulung didirikan dalam plastik (UKDdp). Variabel yang diamati adalah
persentase berkecambah benih, potensi tumbuh maksimum, kecepatan perkecambahan, waktu munculnya
radikula, dan kandungan giberelin endogen benih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanasan basah dapat
meningkatkan persentase berkecambah, potensi tumbuh maksimum, kecepatan perkecambahan, dan waktu
munculnya kecambah. Perlakuan pemanasan 30 hari + perendaman dalam giberelin 200 ppm merupakan perlakuan
terbaik dalam menghasilkan persentase perkecambahan (64%±1.3), potensi tumbuh maksimum (72.0%±1.1), dan
kecepatan pertumbuhan (29%±1.0 per etmal).
Jurnal Agrin, 24 (1).
pp. 12-22.
ISSN 1410-0029
This list was generated on Wed Dec 4 16:07:34 2024 WIB.