Sutarto, STT and Mayasari, Diana and Indriyani, Reni (2018) Stunting, Faktor ResikodanPencegahannya. AGROMEDICINE UNILA, 5 (1). pp. 540-545. ISSN 2356-332X
|
Text
Stunting Sutarto 2018.pdf Download (111kB) | Preview |
Abstract
Stunting, Faktor ResikodanPencegahannya Sutarto1,Diana Mayasari1,Reni Indriyani2 1BagianIKKOM dan IKM, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung 2Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang,BandarLampung Abstrak Indonesia mempunyai masalah gizi yang cukup berat yang ditandai dengan banyaknya kasus gizi kurang. Malnutrisi merupakan suatu dampak keadaan status gizi. Stunting adalah salah satu keadaan malnutrisi yang berhubungan dengan ketidakcukupan zat gizi masa lalu sehingga termasuk dalam masalah gizi yang bersifat kronis. Prevalensi stunting di Indonesia lebih tinggi daripada negara-negara lain di Asia Tenggara, seperti Myanmar (35%), Vietnam (23%), dan Thailand (16%) dan menduduki peringkat kelima dunia. Stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi dan tidak hanya disebabkan oleh faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun anak balita. Intervensi yang paling menentukan untuk dapat mengurangi pervalensi stunting oleh karenanya perlu dilakukan pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dari anak balita. Pencegahan stunting dapat dilakukan antara lain dengan cara 1.Pemenuhan kebutuhan zat gizi bagi ibu hamil. 2.ASI eksklusif sampai umur 6 bulan dan setelah umur 6 bulan diberi makanan pendamping ASI (MPASI) yang cukup jumlah dan kualitasnya. 3.Memantau pertumbuhan balita di posyandu.4.Meningkatkan akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi, serta menjagakebersihan lingkungan. Katakunci:stunting, gizi, balita, Stunting, Risk Factors and Prevention Abstract Indonesia has severe nutritional problems characterized by the number of malnutrition cases. Malnutrition is an impact of the state of nutritional status. Stunting is one of the state of malnutrition associated with past nutritional insufficiency that is included in chronic nutritional problems. The prevalence of stunting in Indonesia is higher than other countries in Southeast Asia, such as Myanmar (35%), Vietnam (23%), and Thailand (16%) and ranked fifth in the world. Stunting iscaused by multi-dimensional factors and not only caused by malnutrition factors experienced by pregnant women and children under five. The most decisive intervention to reduce stunting pervalence should therefore be done on the first 1,000 days of life (HPK) of children under five. Prevention of stunting can be done, among others, by 1. Fulfillment of nutritional needs for pregnant women. 2.ASIASI exclusive until the age of 6 months and after the age of 6 months are given complementary foods ASI (MPASI) is quite the amount and quality. 3. Monitor the growth of children under five in posyandu. 4.Increase access to clean water and sanitation facilities, and maintain environmental cleanliness. Keywords:stunting, nutrition, toddler Korespondensi:Sutarto, Alamat jl.Perumahan Taman Palapa Indah Kelurahan Gunung Terang Kecamatan LangkapuraBandar Lampung, 08127270605, e-mail:sutarto@fk.unila.ac.id
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran (FK) > Prodi Pendidikan Dokter |
Depositing User: | dr. Diana Mayasari |
Date Deposited: | 12 Nov 2018 06:43 |
Last Modified: | 12 Nov 2018 06:43 |
URI: | http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/9767 |
Actions (login required)
View Item |