Suharyatun, Siti and Purwantana, Bambang and Rozaq, Abdul and Mawardi, Muhjidin (2013) Sebaran lengas tanah akibat pembuatan lorong pengatus dangkal pada tanah sawah. Agritech, 33 (3). pp. 355-361. ISSN 0216 - 0455
|
Text
Agritech vol 33.pdf Download (689kB) | Preview |
Abstract
Lorong pengatus merupakan salah satu alternatif guna mengatasi lamanya masa tunggu tanam palawija di lahan sawah pada akhir musim penghujan akibat kadar lengas tanah yang terlalu tinggi. Lorong pengatus dibuat untuk mempercepat laju penurunan kadar lengas sehingga sesuai untuk pertumbuhan awal tanaman palawija. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perubahan dan sebaran lengas tanah yang terjadi akibat pembentukan lorong pengatus dangkal, untuk digunakan sebagai salah satu dasar memperhitungkan laju penurunan kadar lengas yang terjadi pada tanah sawah yang dibuat lorong pengatus. Penelitian dilakukan dalam skala laboratorium dengan menggunakan soil bin, model bajak lorong, dan tanah di dalam boks yang dijaga homogenitasnya. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Energi dan Mesin Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian, FTP-UGM. Lorong pengatus dibuat pada 3 jenis tanah sawah dengan kadar lempung yang berbeda, yaitu 13,12% (tanah A), 41,17% (tanah B) dan 53,36% (tanah C). Pengukuran kadar lengas tanah dilakukan secara periodik menggunakan gypsum blok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga jenis tanah yang dibuat lorong pengatus mempunyai karakteristik perubahan lengas tanah yang berbeda, Pembentukan lorong pengatus pada tanah dengan kadar lempung rendah (tanah A) tidak memberikan pengaruh terhadap laju penurunan lengas tanah, tetapi pada tanah dengan kadar lempung tinggi (tanah B dan C) berpengaruh terhadap laju penurunan lengas tanah. Laju penurunan lengas tanah kumulatif yang tinggi terjadi pada awal pembentukan lorong sampai 30 jam pasca pembentukan lorong. Dari distribusi lengas tanah pada jarak yang berbeda dari pusat lorong dan dari persamaan laju penurunan lengas hasil eksperimen, lorong yang dibuat pada tanah B dan C dapat berfungsi sebagai lorong pengatus. Peningkatan laju penurunan lengas tanah kumulatif tanah C lebih besar dibanding tanah B.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Fakultas Pertanian (FP) > Prodi Teknik Pertanian |
Depositing User: | SITI SUHAR |
Date Deposited: | 13 Oct 2016 15:38 |
Last Modified: | 13 Oct 2016 15:38 |
URI: | http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/759 |
Actions (login required)
View Item |