Azizah, Nur and widyastuti, diana and Karyanto, Agus and Ginting, Yohanes (2023) PENGARUH FREKUENSI PEMUPUKAN SETELAH FORCING TERHADAP PRODUKTIVITAS BUAH TANAMAN NANAS (Ananas comosus [L.] Merr). Agrotropika Fakultas Pertanian Unila, 22 (2). pp. 100-107. ISSN ISSN e-ISSN: 2745-7737

[img]
Preview
Text
nur azizah agrotropika okt 2023.pdf

Download (481kB) | Preview
Official URL: https://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JAT

Abstract

Nanas (Ananas comosus [L.] Merr) termasuk salah satu komoditas hortikultura yang sangat potensial dan menjadi andalan ekspor di Indonesia. Produktivitas buah nanas dapat ditingkatkan melalui proses pemupukan. Salah satu dari proses pemupukan pada tanaman nanas adalah pemupukan setelah forcing. Unsur hara yang diperlukan tanaman nanas setelah forcing ialah nitrogen dan kalium yang dapat menunjang pertumbuhan tanaman serta meningkatkan produksi buah nanas. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh frekuensi pemupukan setelah forcing dan mengetahui perlakuan yang memiliki produktivitas tertinggi. Penelitian dilaksanakan bulan Oktober 2022 hingga April 2023 di Perkebunan Tanaman Nanas Lampung Tengah, Provinsi Lampung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal yaitu frekuensi pemupukan pada Hari Setelah forcing (HSF). Perlakuan tersebut terdiri atas empat taraf yaitu dua kali pemupukan yang diberikan pada 20 dan 55 HSF (P1), dua kali pemupukan yang diberikan pada 15 dan 30 HSF (P2),tiga kali pemupukan yang diberikan pada 15, 30, 45 HSF (P3), dan empat kali pemupukan yangdiberikan pada 15, 30, 45, 60 HSF (P4). Setiap aplikasi pemupukan menggunakan Urea 50 kg/ha dan K2SO4 75 kg/ha. Masing – masing perlakuan diulang sebanyak empat kali ulangan sehingga memperoleh 16 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan frekuensi pemupukan setelah forcing berpengaruh terhadap bobot buah mata 12, panjang buah mata 11 dan 12, diameter buah mata 12, dan bobot crown mata 12 pada tanaman nanas. Pemupukan yang mampu menghasilkan produktivitas buah nanas terbaik adalah pemupukan dengan frekuensi dua kali pada saat 15 HSF dan 30 HSF yang menghasilkan potensi produksi tertinggi dibandingkan perlakuan kontrol dengan selisih sebesar 2,51%.

Item Type: Article
Subjects: S Agriculture > SB Plant culture
Divisions: Fakultas Pertanian (FP) > Prodi Agronomi dan Hortikultura
Depositing User: Dr. AGUS KARYANTO
Date Deposited: 29 Nov 2023 02:06
Last Modified: 29 Nov 2023 02:06
URI: http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/52890

Actions (login required)

View Item View Item