Harmen, Harmen (2012) Potensi Penggunaan Pembangkit Kogenerasi di Industri Garment. In: Seminar Nasional Energi Terbarukan & Produksi Bersih 2012, 20 Juli 2012, Bandar Lampung.
|
Text
Potensi Penggunaan Pembangkit kogenerasi di Industri Garment.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Industri merupakan salah satu pengguna energi terbesar. Konsumsi energi final sektor industri berdasarkan data tahun 2009 adalah sebesar 295.633.887.000 setara barel minyak atau sekitar 31,18% dari total konsumsi energi final Indonesia pada tahun tersebut. Komponen biaya energi suatu industri berkisar antara 10% - 30% dari total biaya produksi. Fluktuatifnya harga energi di pasar global menambah ketidakpastian dalam hal perancanaan biaya produksi dan pentingnya untuk melakukan kegiatan efisiensi energi. Efisiensi dapat dicapai dengan beberapa cara, antara lain dengan perilaku pemakaian yang efisien, perawatan yang baik, penggunaan peralatan yang hemat energi, dan pemanfaatan kembali energi yang terbuang. Besarnya penghematan yang dapat dilakukan sangat tergantung pada bentuk usaha yang dapat dilakukan. Selain penghematan dalam hal biaya energi, efisiensi energi juga dapat meningkatkan daya saing produk suatu industri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan potensi penghematan pemakaian bahan bakar melalui penggunaan pembangkit kogenerasi di suatu industri garment. Kajian ini dimulai dengan perhitungan penggunaan energi listrik dan konsumsi steam. Dari karakteristik atau pola pemakaian listrik dan steam selanjutnya dilakukan penentuan kapasitas dan jenis sistem pembangkit kogenerasi yang akan digunakan. Selanjutnya dilakukan perhitungan potensi penghematan pemakaian bahan bakar yang digunakan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa penggunaan sistem pembangkit kogenerasi cukup potensial. Profil dari konsumsi steam dan listrik secara garis besar memberikan informasi umum tentang tingkat potensinya. Berdasarkan tingkat konsumsi steam dan listrik untuk periode satu tahun diketahui penggunaan sistem kogenerasi akan dapat menghemat 858.48 ton batubara atau setara dengan penghematan sebesar Rp 558,012,256,-. Karena adanya pengurangan jumlah batubara yang dibakar, maka besarnya CO2 yang diemisikan juga akan berkurang sebesar 1,324 ton.
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery |
Divisions: | Fakultas Teknik (FT) > Prodi Teknik Mesin |
Depositing User: | HARMEN |
Date Deposited: | 22 May 2023 01:06 |
Last Modified: | 22 May 2023 01:06 |
URI: | http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/51921 |
Actions (login required)
View Item |