Fitria, Saftarina (2016) PENGARUH SINDROM POLIKISTIK OVARIUM TERHADAP PENINGKATAN FAKTOR RISIKO INFERTILITAS. Medical Journal of Lampung University, 5 (2). ISSN 2337-3776
|
Text
PENGARUH SINDROM POLIKISTIK OVARIUM TERHADAP PENINGKATAN FAKTOR RISIKO INFERTILITAS.pdf Download (400kB) | Preview |
Abstract
Sindrom Polikistik Ovarium merupakan sekumpulan dari gejala yang dialami oleh perempuan usia reproduktif yang dapat menyebabkan gangguan berupa infertilitas pada jangka pendek dan gangguan metabolic seperti resistensi insulin dan menjadi faktor resiko diabetes melitus tipe-2 dalam jangka panjang. Menurut Ivo Broses Duke dalam American Journal of Obstetric and Gynecology menyebutkan bahwa sekitar 4-18 % perempuan usia reproduktif mengidap polikistk ovarium di seluruh dunia , sementara di Indonesia sendiri belum ada data yang pasti menyebutkan jumlah penderita sindrom ini yang mungkin disebabkan system pencatatan dan pelaporan yang kurang baik. Hal yang memicu penyakit ini adalah fakor genetik, obesitas dan haid yang tidak teratur. Diagnosis dapat diitegakkan dengan menemukan gejala seperti oligoovulasi, hiperandrogenemia, dan gambaran polikistik ovarium pada pemeriksaan sonografi. Sindrom polikistik ovarium dapat meningkatkan faktor resiko infertilitas , dimana infertilitas sendiri dapat diartikan sebagai suatu keadaan pasangan yang tidak memiliki anak dalam kurun waktu 1 tahun dengan akivitas seksual aktif yang regular dan tanpa menggunakan metode kontrasepsi apapun. Keterkaitan antara sindrom polikistik ovarium dengan peningkatan faktor resiko infertilitas terdapat pada gangguan siklus ovulasi yang terjadi pada sindrom ini. Kata kunci :infertilitas, oligoovuasi, polikistik ovarium Effect of Polycystic Ovary Syndrome to Increase Infertility Risk Factors Abstract Polycystic Ovary Syndrome are symptoms in female with reproductive-age which cause disturbance, such as infertility for short term and metabolic dysfunction such as insulin resistance that caused diabetes mellitus tipe - II for long term. Ivo Brosens in American Journal of Obstetric and Gynecology said that around 4-18% reproductive-age female around the world have this kind of syndrome, meanwhile in Indonesia there are no definitive data for this syndrome it is caused by less support of recording and reporting system . Genetic factor, obesity, and oligomenorhea are the etiology. Criteria diagnostic are oligoovulation , hiperandrogenemia, and polycystic ovary in sonography examination. Polycystic ovary syndrome is often associated to the increasing of infertility factor. Infertility is a condition whose a couple don’t have a children in one year sexual activity without any contraception method. The relation between polycystic ovary syndrome and the enhancement of infertility risk factor can cause the ovulation cycle disorder in this syndrome. Keyword :infertility, oligoovulation, polycystic ovary
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran (FK) > Prodi Pendidikan Dokter |
Depositing User: | Dr.dr.M.Sc FITRIA SAFTARINA |
Date Deposited: | 06 Mar 2023 01:56 |
Last Modified: | 06 Mar 2023 01:56 |
URI: | http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/48747 |
Actions (login required)
View Item |