Sarkowi, Muh and Wibowo, Rahmat Catur and Mulyatno, Bagus Sapto (2018) Analisis Kerentanan Lahan Berdasarkan Tingkat Kemiringan Lereng Dan Kedalaman Bidang Gelincir Menggunakan Metode Photogrammetry Dan Geolistrik Di Desa Batu Keramat, Kecamatan Kota Agung Timur, Tanggamus. In: Semnas SINTA FT Riset PT-Eksplorasi Hulu Demi Hilirisasi Produk Bandar Lampung, 19 Oktober 2018, 19 Oktober 2018, Bandar Lampung.
|
Text
PaperFull-SintaSarkowi.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Setidaknya terdapat 918 lokasi rawan longsor di Indonesia. Kerugian yang ditanggung akibat bencana tanah longsor sekitar Rp 800 miliar, sedangkan jiwa yang terancam sekitar 1 juta setiap tahunnya. Oleh karenanya, wilayah Indonesia memiliki tingkat risiko yang tinggi terhadap bencana longsor. Salah satunya Desa Batu Keramat, dengan undulasi topografi yang terjal atau curam menjadikan desa ini sebagai desa yang rentan terhadap bencana longsor. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan atau memodelkan dalam bentuk 3D tingkat kemiringan lereng area penelitian berbasis photogrammetry (pemetaan udara); (2) Mendeskripsikan kondisi geologi detail area penelitian; dan (3) Menentukan kedalaman bidang gelincir area penelitian menggunakan geolistrik 2D. Metodologi yang diterapkan adalah: (1) Studi pustaka tentang kondisi geologi regional dan analisa kerentanan lahan (longsor), (2) Melakukan survey geologi, foto udara dan geolistrik 2D wenner-schlumberger, (3) Melakukan kajian litologi, struktur geologi, kedalaman bidang gelincir dan tingkat kemiringan lereng. Lokasi penelitian berpotensi besar untuk terjadinya bencana longsor, didukung dengan adanya tanda-tanda di permukaan dan diperjelas dengan gambaran bawah permukaan. Dari pengolahan data photogrammetry, lokasi penelitian memiliki kemiringan lereng yang terjal (>60o) dengan ketinggian lereng sekitar 30 m (beradasarkan data DSM). Batuan vulkanik muda mendominasi di area penelitian berupa breksi, lava, dan tuf bersusunan andesit-basal. Terdapat beberapa batuan andesit berumur Tersier yang tersingkap yang diduga sebagai batuan dasar di lokasi ini. Berdasarkan pemodelan geolistrik 2D diperoleh nilai distribusi tahanan jenis untuk kedua lintasan yaitu berkisar antara 70-2100 Ωm yang diduga mempunyai tiga lapisan yaitu top soil yang ditunjukkan dengan nilai resistivitas 350 – 500 ohm.m, lapisan lempung (clay) yang ditunjukkan dengan nilai resistivitas 70 – 120 ohm.m, dan batuan dasar (andesit) yang ditunjukkan dengan nilai resistivitas 1.000 – 2.100 ohm.m. Kata kunci: photogrammetry, bidang gelincir, geolistrik, tingkat kemiringan lereng
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions: | Fakultas Teknik (FT) > Prodi Teknik Geofisika |
Depositing User: | MUHAMMAD S |
Date Deposited: | 28 Feb 2023 03:25 |
Last Modified: | 28 Feb 2023 03:25 |
URI: | http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/48633 |
Actions (login required)
View Item |