noverman duadji, noverman and Kagungan, dian and Meutia, Intan Fitri (2020) MODEL KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI PARIWISATA BAHARI MELALUI KEBIJAKAN KERJASAMA ANTAR DAERAH DI PROVINSI LAMPUN. Universitas Lampung.
|
Text
FileLengkap_LaporanAkhir_PenelitianNasional_Kontrak.pdf Download (8MB) | Preview |
Abstract
Pembangunan pariwisata di Propinsi Lampung tidak selesai jika berjalan sendiri- sendiri oleh karena itu perlunya jalinan kerjasama yang sinergis antara aktor pentahelix dalam rangka optimalisasi pengembangan kawasan wisata bahari di Propinsi Lampung. Tujuan jangka panjang penelitian ini: menghasilkan Model kebijakan pengembangan industri pariwisata berbasis kearifan lokal melalui jalinan kerjasama yang sinergis antara Pemerintah daerah, investor, masyarakat, perguruan tinggi dan media. Hasil penelitian tahun kedua tahun anggaran 2020 adalah : strategi pengembangan industri pariwisata di Propinsi Lampung melalui kebijakan kerjasama antar daerah, dilakukan melalui :a.Daya Tarik (attraction): Program OVOD (one village one destination) Kabupaten Pesawaran menjadi daya tarik agar wisatawan ingin berkunjung ke sana, prasyarat agar industri kepariwisataan berfungsi dengan baik adalah daya tarik investasi demikian pula dengan Kabupaten Tanggamus, wisata air terjun Way Lalaan dan pantai Terbaya masih menjadi wisata unggulan Kabupaten tersebut. b.Accessible: Strategi Pemerintah Kabupaten Pesawaran dan Kabupaten Tanggamus dalam memenuhi kebutuhan wisatawan akan kemudahan aksesibilitas meliputi peningkatan kualitas angkutan umum sejak tahun 2017-2021, pembangunan infrastruktur telekomunikasi (pengembangan jaringan serat optik dan pengembangan jaringan mikro dengan menggunakan jaringan kabel bawah laut sepanjang tahun 2017-2021 c.Amenittis : penyediaan fasilitas penginapan, tempat peristirahatan bagi wisatawan, sarana parkir yang luas dan representatif, restaurant, dan sarana MCK d.Ancillary (lembaga pengelola): yakni pemerintah, pengelola objek wisata dan investor. Jalinan kerjasama yang sinergis telah terbangun di beberapa spot wisata di Kabupaten Tanggamus maupun Kabupaten Pesawaran. Strategi lainnya dalam penatakelolaan industri pariwisata berbasis kearifan lokal yakni dengan menjalin kemitraan dengan aktor-aktor pentahelix, antara lain : akademisi/Perguruan Tinggi, pengusaha/investor, media dan stakeholder lainnya Luaran utama yang ditargetkan pada penelitian tahun ke 3 (tiga) tahun anggaran 2021 ini adalah (i) dokumentasi hasil uji coba produk yang berupa legal draft model kebijakan kerjasama antar aktor pentahelix dalam pengembangan industri pariwisata Propinsi Lampung, sebagai Luaran tambahan adalah : publikasi pada prosseding konferensi Internasional IICIS Metode yang digunakan pada penelitian lanjutan tahun ke 3 tahun anggaran 2021 ini adalah : metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data dipetik melalui wawancara dan FGD terhadap key informan yang relevan dengan kajian penelitian ini : Kepala Dinas Pariwisata Propinsi Lampung, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pesawaran dan Kabupaten Tanggamus, DPRD, PT, dan stakeholder yang concern terhadap perkembangan pariwisata Lampung. Lokasi penelitian ini Pemerintah Provinsi Lampung, dan Pemerintah kabupaten Pesawaran. Penelitian tahun ke tiga (tahun anggaran 2021) ini memfokuskan pada : (a) Kebijakan kerjasama antar daerah di Propinsi Lampung dalam pengembangan industri pariwisata berbasis kearifan lokal (b) Kolaborasi aktor pentahelix yang meliputi kolaborasi yang sinergis antara Pemerintah Daerah, Investor/ pengusaha pariwisata, Perguruan Tinggi, Masyarakat, dan Media dalam kebijakan pengembangan industri pariwisata di Propinsi Lampung tepatnya di Kabupaten Pesawaran yang menjadi lokasi penelitian ini Aktifitas penelitian tahun ketiga tahun anggaran 2021 meliputi : menjalin kemitraan dengan lembaga terkait serta para stakehoder, finalisasi penyusunan legal draft model, Hak kekayaan Intelektual, penyusunan buku referensi/buku ajar sebagai bahan referensi perkuliahan mahasiswa, serta Publish hasil penelitian tahun ke tiga ini pada proseeding konferensi internasional IICIS Universitas Lampung tahun 2021. Tingkat kesiapan teknologi (TKT) penelitian ini berada pada level 6 Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah menghasilkan model kolaborasi pentahelix dalam pengembangan pariwisata di desa wisata Harapan Jaya Kecamatan Way Ratay Kabupaten Pesawaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, data primer dipetik melalui wawancara dan fgd terhadap key informan yang relevan dengan kajian penelitian ini. Kolaborasi model pentahelix dalam pengembangan pariwisata desa wisata Harapan Jaya di lihat dari parameter keterlibatan berbagai aktor untuk bekerjasama dalam melakukan optimalisasi pengembangan desa wisata Harapan Jaya dan menciptakan nilai tambah produk wisata yang menggambarkan karakteristik ciri khas atas keunikan produk dari desa wisata berbasis agrowisata tersebut. Karakteristik ciri khas produk pariwisata yang dimaksud adalah yang berkenaan dengan potensi desa wisatanya antara lain perkebunan kopi, pertanian dan produk kuliner lokal (home industry). Hasil dan rekomendasi yang penting dari penelitian ini adalah kolaborasi model Pentahelix dalam pengembangan Desa Wisata Harapan Jaya perlu mendapatkan perhatian khusus, dan kurangnya komunikasi antar aktor mengenai desa wisata Harapan Jaya. Rendahnya kemampuan pendanaan dan manajemen serta kreativitas SDM yang terampil dalam mengupayakan pembuatan produk-produk industri lokal kepariwisataan terutama menyangkut industri kerajinan tangan dan cendera mata juga mempengaruhi tingkat kurang optimalnya kolaborasi penthelix dalam pengembangan desa wisata Harapan Jaya. Namun demikian sejauh ini hadirnya desa wisata juga membawa dampak yang positif, pembukaan lapangan kerja baru, pelestarian lingkungan dengan kawasan yang masih asri, sejauh ini pengembangan Desa Wisata Harapan jaya sepenuhnya menjual keasrian alam lokalnya antara lain wisata alam air terjun, dan bumi perkemahan sebagai daya tarik dari kawasan tersebut. Oleh karena itu, pentingnya kolaborasi Model Pentahelix, dengan adanya keterlibatan Akademisi, Swasta, Komunitas, Pemerintah dan Media sangat lah penting untuk menunjang wisata ke depannya, namun sejauh ini untuk kerjasama tersebut masih belum optimal di ukur dari saling ketergantungan antar aktor, penyatuan pemikiran secara konstruktif, keputusan bersama, dan tanggung jawab bersama, hanya pihak-pihak tertentu saja yang terlibat dalam kolaborasi tersebut, sehingga pentingya ada perjanjian ataupun regulasi khusus untuk mengatur komponen-kompenen tersebut bisa bekerjasama secara resmi dalam mengupayakan kolaborasi Model Pentahelix dalam pengembangan Desa Wisata Harapan Jaya
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) > Prodi Administrasi Negara |
Depositing User: | Noverman Duadji |
Date Deposited: | 03 Jan 2023 01:52 |
Last Modified: | 03 Jan 2023 01:52 |
URI: | http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/47575 |
Actions (login required)
View Item |