Ningtyas, Nurma Retno and Sibero, Hendra Tarigan (2019) Penggunaan Antibiotik Kombinasi Antifungal Sistemik dan Kortikosteroid Topikal sebagai Tatalaksana Paronikia Kronik. Medical Journal of Lampung University, 8 (2). pp. 200-204. ISSN 2337-3776

[img]
Preview
Text
2471-3175-1-PB.pdf

Download (433kB) | Preview

Abstract

Paronikia didefinisikan sebagai penyakit inflamasi dari jaringan (proksimal atau lateral) di sekitar kuku jari. Paronikia kronis menetap selama lebih dari 6 minggu. Paronikia kronik tidak memberikan rasa nyeri seberat akut, namun tetap memberikan gejala kemerahan dan bengkak. Penyebab tersering paronikia kronik adalah Candida albican. Organisme ini sering ditemukan pada 40-95% kasus paronikia kronik. Tidak jarang paronikia juga disebabkan oleh pajanan zat kimia sehingga menyebabkan iritasi, dan pajanan dengan air maupun deterjen dalam jangka waktu panjang tanpa menggunakan sarung tangan. Zat-zat tersebut kemudian masuk kedalam celah-celah kuku dan jaringan kuku serta daerah disekitarnya. Oleh karena itu, penggunaan antifungal sistemik dan kortikosteroid topikal dapat memberikan efek yang signifikan dalam pengobatan paronikia kronik. Antifungal sistemik yang dapat dijadikan pilihan terapi adalah terbinafine dan itrakonazole.Sementara itu, kortikosteroid yang dapat dijadikan pilihan terapi adalah metilprednisolon aseponate 0,1 % dan betametason 0,1%.

Item Type: Article
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Depositing User: HENDRA TAR
Date Deposited: 19 Jul 2022 01:13
Last Modified: 19 Jul 2022 01:13
URI: http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/43372

Actions (login required)

View Item View Item