Triyono, Sugeng (2018) LAPORAN AKHIR II: INTEGRASI BUDIDAYA JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae L) MEDIA TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) DENGAN PRODUKSI PUPUK ORGANONITROFOS. UNILA.

[img]
Preview
Text
Laporan akhir Th II 2018.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Tujuan jangka panjang penelitian adalah untuk mensinergikan produksi jamur merang media tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dengan produksi pupuk organik “Organonitrofos”, secara efisien dan efektif. Pupuk Organonitrofos adalah pupuk organik berbahan baku limbah pertanian dan industri pertanian, yang dikembangkan oleh Tim Unila. Dalam proses produksi jamur merang, biasanya TKKS dikomposkan terlebih dahulu dalam bentuk utuh, kemudian bekas media jamur dibuang. Dalam penelitian ini, TKKS bekas media jamur dimanfaatkan sebagai salah satu bahan baku pupuk Organonitrofos. Jika TKKS dikomposkan dalam bentuk remah (ukuran dikecilkan) maka pencampuran dengan bahan baku lain dalam proses pembuatan pupuk organik Organonitrofos tentu lebih mudah. Namun media jamur TKKS dalam bentuk remah kemungkinan mempengaruhi produksi jamur. Penelitian tentang produksi jamur merang media TKKS remah belum ditemukan. Target jangka panjang penelitian adalah meningkatnya nilai tambah pemanfaatan limbah TKKS yang jumlahnya berlimpah, sebagai media jamur merang dan sebagai bahan baku pupuk organik Organonitrofos, sehingga dapat membantu peningkatan bahan pangan sumber protein dan juga membantu ketersediaan pupuk. Pada Tahun I, penelitian digunakan untuk mengkaji pengaruh ukuran cacahan TKKS dan lama pengomposan terhadap produktivitas kualitas jamur merang. Penelitian dilakukan di Lab Lapang Fakultas Pertanian Unila, dimulai dengan membuat kumbung (rumah jamur ukuran 4x6 m2 tinggi 4 m) dan merangkai sistem kontrol lingkungan dalam kumbung (suhu ruang, RH). Data hasil penelitian menunjukkan bahwa alat kontrol otomatis dapat mengendalikan suhu dan RH ruang kumbung jamur pada kisaran optimal (suhu 28- 33oC dan RH 80-95%). Data juga menunjukkan bahwa produksi tertinggi terjadi pada perlakuan ukuran TKKS utuh. Sedangkan kualitas jamur (kadar protein) tertinggi terjadi pada perlakuan ukuran TKKS kecil. Luaran yang sudah dicapai adalah makalah seminar internasional, draf artikel jurnal nasional, draf jurnal internasional, dan draf buku ajar. Pada Tahun II, penelitian digunakan untuk meningkatkan kualitas jamur (kadar protein, lemak, karbohidrat, dan serat) dan mengkaji pengaruhnya terhadap kualitas pupuk Organonitrofos. Penelitian juga dilakukan di Lab Lapang Fakultas Pertanain Unila, di dalam kumbung dan dengan kontrol lingkungan yang sama dengan penelitian Tahun I. Hasil optimum dari penelitian Tahun I (TKKS utuh dan lama pengomposan 4 hari) diterapkan pada penelitian Tahun II. Peningkatan kualitas jamur dikaji dengan cara membuat perlakuan penambahan pupuk/nutrisi organik dan NPK dengan jenis dan dosis yang berbeda pada media TKKS. Media TKKS bekas jamur kemudian digunakan untuk membuat pupuk Organonitrofos dengan cara dicampurkan dengan bahan baku lain yang biasa digunakan (kotoran sapi, kotoran ayam, arang sekam, cocodust, limbah fosfat). Kadar C, N, P, dan K, pupuk Organonitrofos yang dihasilkan diuji lab, dan diuji agronomis pada tanaman sayuran dipot. Kualitas serapan tanaman terhadap hara N, P, dan K kemudian diukur. Pada Tahun III, penelitian digunakan untuk membuat percontohan di lokasi petani produsen jamur merang. Hasil terbaik dari penelitian Tahun II (jenis dan dosis nutrisi tambahan optimum) diterapkan pada penelitian Tahun III. Kegiatan percontohan terdiri dari produksi jamur merang, produksi pupuk Organonitrofos, dan demplot aplikasi pupuk Organonitrofos pada tanaman sayuran.

Item Type: Other
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian (FP) > Prodi Teknik Pertanian
Depositing User: DR.Ir.M.Sc Sugeng Triyono
Date Deposited: 12 Jun 2022 11:44
Last Modified: 12 Jun 2022 11:44
URI: http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/42334

Actions (login required)

View Item View Item