Rini, Maria Viva (2011) Populasi Fungi Mikoriza Arbuskular pada Beberapa Kebun Kelapa Sawit di Lampung Timur. In: Seminar Nasional dan Rapat Tahunan Dekan Bidang Ilmu-Ilmu Pertanian Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri (BKS-PTN) Wilayah Barat, Volume III, 23-25 May 2011, Universitas Sriwijaya, Palembang.

[img]
Preview
Text
Prosiding Semirata 2011 Palembang (1).pdf

Download (717kB) | Preview

Abstract

Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA) merupakan bentuk simbiosis yang saling menguntungkan antara fungi tanah dengan akar tanaman. Dalam asosiasi ini, fungi memperoleh fotosintat dari tanaman inang untuk pertumbuhan dan perkembangannya, sebaliknya fungi membantu tanaman menyerap unsur hara dan air serta meningkatkan ketahanan tanaman terhadap kondisi ekstrim dan serangan patogen tanah. Walaupun FMA secara alami terdapat di dalam tanah, akan tetapi populasinya sangat beragam. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui populasi mikoriza pada 4 kebun kelapa sawit yang ada di Lampung Timur yaitu, Sendang Anom, Sekampung Udik, Trans Sribawono, dan Sribawono. Sampel tanah diambil di daerah rizosfer kelapa sawit pada kedalaman 20 cm, sebanyak 7 pohon per kebun yang ditentukan secara acak. Pada setiap pohon, sampel tanah diambil sebanyak 8 subsampel pada jarak 1,5 m dari batang dan 8 subsamel pada jarak 3 m dari batang. Masing-masing subsampel disatukan menjadi satu sampel, sehingga pada satu pohon diperoleh 2 sampel tanah. Untuk mengetahui populasi FMA pada sampel tanah, setiap sampel tanah ditimbang sebanyak 50 g kemudian dilakukan isolasi spora FMA dengan metode penyaringan basah menggunakan saringan mikro ukuran 350 µm dan 45 µm. Sebagian tanah juga digunakan untuk analisis sifat kimia seperti pH, kandungan C-organik, N, P, dan K. Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi FMA tertinggi pada jarak 1,5 m dari batang diperoleh di Kebun Sendang Anom (512,7 spora/50 g tanah) danvtidak terdapat perbedaan populasi FMA antara kebun di Sekampung Udik, Trans Sribawono, dan Sribawono. Untuk jarak 3 m dari pohon, populasi FMA tertinggi diperoleh dari Sendang Anom (356 spora/50 g tanah) dan Sekampung Udik (333,2 spora/50 g tanah). Jika dibandingkan dengan sifat kimia tanah pada ke 4 kebun tersebut, kebun Sendang Anom memiliki pH, C-organik dan P tersedia terendah dibandingkan tanah pada kebun yang lain.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian (FP) > Prodi Agronomi dan Hortikultura
Depositing User: MARIA VIVA
Date Deposited: 03 Jan 2022 10:00
Last Modified: 03 Jan 2022 10:00
URI: http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/37576

Actions (login required)

View Item View Item