Jupiter, L. and Indriyanto, . and Asmarahman, C. (2021) PENGARUH BAHAN YANG MENGANDUNG ZAT PENGATUR PERTUMBUHAN ALAMI TERHADAP KEBERHASILAN STEK CABANG ANGSANA (PTEROCARPUS INDICUS WILLD.). Prosiding Seminar Nasional Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan dan Komunitas Manajemen Hutan Indonesia 2021, 1. pp. 335-342. ISSN 978-623-98409-2-1
|
Text
Lewi Jupiter, Indriyanto, & Ceng Asmarahman (2021).pdf - Published Version Download (1MB) | Preview |
Abstract
Pohon angsana (Pterocarpus indicus Willd.) telah dikenal sejak lama baik sebagai tanaman pelindung di sepanjang jalan maupun sebagai hiasan. Selain itu kayu angsana biasa dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan kerangka bangunan, tiang, jembatan, dinding bangunan, dan bantalan kereta api karena kualitas kayunya, keindahan motifnya, maupun karena ukurannya yang besar. Nilai ekonomi kayu angsana sebagai bahan bangunan menyebabkan eksploitasi yang berlebihan di dalam kawasan hutan. Hal ini dikhawatirkan dapat menyebabkan terjadinya kelangkaan pohon angsana di alam. Teknik perbanyakan pohon angsana yang tepat sampai saat ini belum diketahui. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahan yang mengandung zat pengatur tumbuh (ZPT) yang berpengaruh paling baik terhadap keberhasilan stek angsana. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan bahan yang mengandung zat pengatur tumbuh: air kelapa 100 ppm (Z1), ekstrak bawang merah 100 ppm (Z2), ekstrak kecambah kacang hijau 100 ppm (Z3), dan kontrol/tanpa ZPT (Z4). Parameter yang diamati meliputi persentase stek bertunas, jumlah tunas per stek, persentase stek berakar, panjang akar, dan kecepatan bertunas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat stek berumur 4 bulan setelah disemai, terbukti bahwa perendaman dengan air kelapa, ekstrak bawang merah dan ekstrak kecambah kacang hijau berpengaruh nyata pada kecepatan munculnya tunas stek angsana. Adapun pada parameter panjang akar hanya air kelapa saja yang berpengaruh lebih baik dibandingkan dengan ekstrak bawang merah dan ekstrak kecambah kacang hijau, namun tidak berbeda nyata pada kontrol, dan perendaman dengan air kelapa adalah zat pengatur tumbuh alami terbaik dibandingkan ekstrak bawang merah dan ekstrak kecambah kacang hijau pada 2 parameter yang diamati yakni kecepatan munculnya tunas dan panjang akar.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SD Forestry |
Divisions: | Fakultas Pertanian (FP) > Prodi Kehutanan |
Depositing User: | INDRIYANTO |
Date Deposited: | 13 Dec 2021 01:23 |
Last Modified: | 13 Dec 2021 01:23 |
URI: | http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/37240 |
Actions (login required)
View Item |