Handi Mulyaningsih, Handi and Fuad Abdulgani, Fuad and Rochana, Erna Perubahan Sistem Tunggu Tubang Di Pulau Panggung, Kabupaten. Tanggamus. DIPA FISIP Universitas Lampung Tahun 2021.

[img]
Preview
Text
Laporan Penelitian DIPA FISIP_Handi M.pdf

Download (564kB) | Preview

Abstract

Kearifan tradisional memiliki fungsi kohesifitas di dalam masyarakat sehingga terjaga ketahanan social dan pangan masyarakat . Namun seiring dengan pertumbuhan penduduk, modernisasi dan globalisasi, nilai-nilai kearifan tradisional dapat mengalami pergeseran, perubahan, pelemahan, dan hilang. Respon terhadap peubah kearifan tradisional serta bentuk- bentuk perubahan dan akibat perubahan merupakan kondisi yang penting untuk dilakukan pengkajian. Agar, dapat dilakukan proses social engineering sebagai upaya untuk mencegah konflik-konflik yang terjadi, membangun keseimbangan yang baru sehingga terbangun harmoni yang baru. Penelitian tentang pergeseran kearifan tradisioanl Suku Semende di Pulau Panggung, kabupaten Tanggamus penting untuk diketahui, karena kearifan tradisioanlnya memiliki kontribusi pada ketahanan pangan, harmoni dalam interaksi social juga dengan alam. Sebagai suku yang hidupnya tergantung pada alam, maka alam yang terjaga kelestariannya adalah lebensraumya. Oleh karena itu masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Aspek-aspek apa yang berubah; 2. Bagaimana bentuk perubahannya?; 3. Apa dampaknya terhadap kohesi social dan ketahanan pangan? 4. Bagaimana daya tahan masyarakat terhadap perubahan itu? Secara specific penelitian ini akan memfokuskan pada perubahan konsep tunggu tubang , apakah masih menjadi norma ideal dan dipatuhi. Karena dari penelitian yang sudah dilakukan (Handi Mulyahingsih, 1997 dan 2020) ada pergeseran dimana hak tunggu tubang tidak sepenuhnya atas rumah, kebun dan sawah; bahkan sudah ada tunggu tubang tepang. Selain itu terjadi pergeseran pengambilan keputusan oleh tunggu tubang menjadi oeleh tunggu tubang, suami tunggu tubang, dan musyawarah. Aturan adat dimana tunggu tubang tidak diperbolehkan menjual tanah juga sudah dilanggar, meskipun yang menjual adalah orang tua tunggu tubang yang disebabkan kebutuhan ekonomi. Tindakan sosial warga suku Semende ini dilakukan sebagai fungsi Adaptasi (A) terhadap pertumbuhan penduduk, namun berdampak pada perubahan Goal Attainment, perubahan pencapaian tujuan, karena fungsi pemeliharaan pola semakin lemah. Meskipun kearifan tradisional tunggu tubang masih dijalankan namun sistem kearifan tradisional tidak terdukung dalam pemeliharaannya. Penelitian yang akan dilakukan menggunakan metode kualitatif. Informan dalam penelitian ini diambil secara purposive berdasarkan kepemilikan

Item Type: Other
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology
Depositing User: HANDI MULY
Date Deposited: 12 Nov 2021 07:41
Last Modified: 12 Nov 2021 07:41
URI: http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/36417

Actions (login required)

View Item View Item