Maya Shafira, Maya Shafira and Erna Dewi, Erna and Maroni, Maroni and Emilia susanti, susanti OPTIMALISASI PROMPT RELEASE SEBAGAI PRIMUM REMEDIUM DALAM PENANGGULANGAN ILLEGAL FISHING TERHADAP NELAYAN ASING. UNPUBLISHED. (Unpublished)

[img]
Preview
Text
Laporan Penelitian DIPA FH Unila 2021_Maya Shafira.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Penerapan prompt release terhadap pelaku nelayan asing merupakan hal yang penting untuk menjawab permasalahan keterbatasan penerapaan sanksi pidana terhadap nelayan asing. Instrumen hukum internasional yakni UNCLOS 1982, maupun instrumen hukum nasional melarang penjatuhan pidana penjara terhadap pelaku illegal fishing di ZEEI. Permasalahan berfokus pada perspektif hukum pidana Indonesia terhadap prompt release sebagai primum remedium dalam penanggulangan illegal fishing terhadap nelayan asing dan implikasi prompt release sebagai primum remedium dalam penanggulangan illegal fishing terhadap nelayan asing bagi negara pantai dan negara bendera. Tujuan khusus yang ingin dicapai yaitu untuk mengkaji perspektif hukum pidana Indonesia terhadap prompt release sebagai primum remedium dalam penanggulangan illegal fishing terhadap nelayan asing serta untuk mengkaji implikasi prompt release sebagai primum remedium dalam penanggulangan illegal fishing terhadap nelayan asing sehingga demi tercapainya keseimbangan antara negara pantai dan negara bendera dengan tetap fungsi hukum pidana baik secara preventif maupun represif demi menciptakan rasa keadilan, kemanfaatan dan kepastian hukum di masa mendatang. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan hukum doktrinal dengan beberapa pendekatan diantaranya pendekatan perundang-undangan, pendekatan analitis, pendekatan perbandingan dan pendekatan kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prinsip prompt release yang telah diadopsi oleh instrumen hukum Indonesia belum seutuhnya dapat mengatasi persoalan illegal fishing. Prinsip prompt release belum diterapkan secara optimal karena secara substansial dan prosedural masih menyisahkan berbagai kelemahan. Dengan mematuhi prinsip prompt release secara tidak langsung negara bendera mengakui bahwa mereka melakukan illegal fishing. Dengan mempertimbangkan hubungan diplomatik dan kerjasama bilateral lainnya, pengakuan ini tentu sulit dilakukan oleh suatu negara. Selain itu, aturan prompt release sebagai primum remedium juga akan menimbulkan masalah baru yaitu pembiayaan terhadap terpidana asing yang masih berada di penampungan.Warga negara asing yang melakukan illegal fishing di perairan Indonesia bahkan cenderung mendapat perlindungan dari negara asalnya. Mengingat potensi perikanan Indonesia semakin terancam oleh praktik illegal fishing, optimalisasi penerapan prinsip prompt release dapat menjadi salah satu solusi penanggulangannya. Optimalisasi prompt release juga akan memberikan keseimbangan antara negara asal pelaku illegal fishing dengan negara pantai. Kata Kunci: prompt release, primum remedium, illegal fishing, nelayan asing

Item Type: Other
Subjects: K Law > KZ Law of Nations
Divisions: Fakultas Hukum (FH) > Prodi Ilmu Hukum
Depositing User: MAYA SHAFI
Date Deposited: 12 Nov 2021 00:47
Last Modified: 12 Nov 2021 00:47
URI: http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/36268

Actions (login required)

View Item View Item