Triyono, Sugeng (2019) Bukti Perolehan Dana Penelitian: INTEGRASI BUDIDAYA JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae L) MEDIA TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) DENGAN PRODUKSI PUPUK ORGANONITROFOS. DIKTI.

[img]
Preview
Text
3 Laporan akhir 2019.pdf

Download (3MB) | Preview

Abstract

Tujuan jangka panjang penelitian adalah untuk mensinergikan produksi jamur merang media tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dengan produksi pupuk organik “Organonitrofos”, secara efisien dan efektif. Pupuk Organonitrofos adalah pupuk organik berbahan baku limbah pertanian dan industri pertanian, yang dikembangkan oleh Tim Unila. Dalam proses produksi jamur merang, biasanya TKKS dikomposkan terlebih dahulu dalam bentuk utuh, kemudian bekas media jamur dibuang. Dalam penelitian ini, TKKS bekas media jamur dimanfaatkan sebagai salah satu bahan baku pupuk Organonitrofos. Jika TKKS dikomposkan dalam bentuk remah (ukuran dikecilkan) maka pencampuran dengan bahan baku lain dalam proses pembuatan pupuk organik Organonitrofos tentu lebih mudah. Namun media jamur TKKS dalam bentuk remah kemungkinan mempengaruhi produktivitas jamur. Penelitian tentang produksi jamur merang media TKKS remah belum ditemukan. Target jangka panjang penelitian adalah meningkatnya nilai tambah pemanfaatan limbah TKKS yang jumlahnya berlimpah, sebagai media jamur merang dan sebagai bahan baku pupuk organik Organonitrofos, sehingga dapat membantu peningkatan bahan pangan sumber protein dan juga membantu ketersediaan pupuk. Pada Tahun I (2017), penelitian digunakan untuk mengkaji pengaruh ukuran cacahan TKKS dan lama pengomposan terhadap produktivitas dan kualitas jamur merang. Data hasil Penelitian I menunjukkan bahwa dengan suhu dan RH ruang kumbung jamur yang terkendali secara otomatis pada kisaran optimal (suhu 28-33oC dan RH 80- 95%), produksi tertinggi diperoleh pada perlakuan media TKKS ukuran utuh dan lama pengomposan 4-8 hari. Luaran yang sudah dicapai adalah makalah seminar internasional, draf artikel jurnal nasional, draf jurnal internasional, dan draf buku ajar. Pada Tahun II (2018), penelitian digunakan untuk meningkatkan kualitas jamur (kadar protein, lemak, karbohidrat, dan serat) dan mengkaji pengaruh TKKS bekas media jamur terhadap kualitas pupuk Organonitrofos. Penelitian juga dilakukan di Lab Lapang Fakultas Pertanain Unila, di dalam kumbung dan dengan kontrol lingkungan yang sama dengan penelitian Tahun I. Hasil optimum dari penelitian Tahun I (TKKS utuh dan lama pengomposan 4 hari) diterapkan pada penelitian Tahun II. Peningkatan kualitas jamur dikaji dengan cara membuat perlakuan penambahan pupuk/nutrisi organik dan NPK dengan jenis dan dosis yang berbeda pada media TKKS. Media TKKS bekas jamur kemudian digunakan untuk membuat pupuk Organonitrofos dengan cara dicampurkan dengan bahan baku lain yang biasa digunakan (kotoran sapi, kotoran ayam, arang sekam, cocodust, limbah MSG). Kualitas jamur diukur berdasarkan kadar protein, lemak, karbohidrat, dan serat. Kadar C, N, P, dan K pada pupuk Organonitrofos yang dihasilkan diuji lab, dan diuji agronomis pada tanaman sayuran di pot. Kualitas serapan tanaman terhadap hara N, P, dan K kemudian diukur. Data hasil Penelitian II menunjukkan bahwa dosis pupuk NPK 25 g dan pupuk organik 5 cc per bedeng menghasilkan jamur yang optimal (3177 g jamur/m2). Hasil juga menunjukkan bahwa lama pengomposan bekas media selama 3 bulan menghasilkan pupuk Organonitrofos 90% dapat diayak dengan ukuran saringan 0.5 cm [5]. Dalam uji tanaman, dosis pupuk Organonitrofos 10% dengan irigasi kapasitas lapang menghasilkan produksi sayuran organik yang optimum. Pada Tahun III (2019), penelitian digunakan untuk menguji penambahan booster pada media TKKS terhadap produktivitas jamur. Selain itu, peneletian juga digunakan untuk menguji lapang pupuk organik yang dihasilkan, dan sosialisasi aplikasi pupuk Organonitrofos ke petani. Hasil terbaik dari penelitian Tahun II (jenis dan dosis nutrisi tambahan optimum) diterapkan pada penelitian Tahun III. Kegiatan sosialisasi terdiri dari, bimbingan produksi pupuk Organonitrofos, dan aplikasi pupuk Organonitrofos untuk tanaman hortikultura. KTK yang ditargetkan adalah 6.

Item Type: Other
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian (FP) > Prodi Teknik Pertanian
Depositing User: DR.Ir.M.Sc Sugeng Triyono
Date Deposited: 05 Oct 2021 06:40
Last Modified: 05 Oct 2021 06:40
URI: http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/34276

Actions (login required)

View Item View Item