Swibawa, I Gede and Fitriana, Yuyun and Solikhin, . (2019) PENGGUNAAN JAMUR Paecilomyces lilacinus SEBAGAI BIONEMATISIDA PENGENDALI Meloidogyne spp. PADA PERTANAMAN JAMBU KRISTAL: EFIKASI FORMULA PADAT- (Laporan-Thn ke2). --. (Unpublished)
|
Text
4. LAPORAN AKHIR Stranas 2019 Lengkap.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Serangan nematoda puru akar (NPA) Meloidogyne spp. pada tanaman jambu Kristal di Lampung merugikan. Tanaman terserang mengalami kerurusakan sehingga kualitas dan kuantitas produksinya rendah. Pengendalian nematoda menggunakan nematisida kimiawi tidak efektif karena residunya yang bersifat racun dapat terakumulasi pada buah dan membahayakan kesehatan konsumen. Oleh karena itu, perlu dicari alternatif teknik pengendalian yang efektif tetapi aman bagi kesehatan manusia. Pada penelitian tahun I telah ditemukan 5 isolat jamur P. lilacinus yang menginfeksi telur NPA dari kebun jambu kristal di PT NTF Lampung Timur dan kebun kebun jambu Kristal milik petani di Tanggamus. Pengujian secara in vitro, menunjukkan kelima isolat jamur tersebut efektif memarasit telur NPA dengan daya patogenesitas lebih dari 90%. Penelitian Tahun II ini yang merupakan lanjutan penelitian Tahun I adalah untuk memproduksi bionematisida berbahan aktif jamur P. lilacinus. Beberapa tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu: 1) Mengetahui pengaruh media limbah pertanian padat terhadap pertumbuhan dan produktivitas jamur P. Lilacinus, 2) Mengetahui pengaruh limbah pertanian padat sebagai bahan pembawa (carier) formulasi padat terhadap persistensi jamur P. lilacinus selama penyimpanan bionematisida, dan 3) Mengatahui efikasi bionematisida berbahan aktif P. lilacinus dengan bahan pembawa limbah pertanian terhadap NPA. Hasil penelitian pada tahun II (2019) yaitu: 1) jamur P. lilacinus tumbuh baik pada limbah pertanian bonggol pisang, kulit ubi ubikayu, ditambah beras dan kulit udang dengan komposisi (45, 45, 9, 1) sehingga cocok sebagai bahan pembawa bionematisida. 2) Dosis 40 g bionematisida limbah pertanian berbahan aktif P. lilacinus per tanaman tomat paling efektif memgendalikan populasi nematoda dibandingkan dosis yang lebih renadh. 3) Ukuran butiran bahan pembawa mempengruhi jumlah spora jamur, kerapatan spora paling tinggi yaitu 13,93 x 107 pada bionematisida berukuran butiran 1 mm, dan jamur dalam bionetasida masih memproduksi spora pada penyimpanan 8 minggu dengan prosuksi spora paling tinggi yang mencapai 11,43 x 107 spora/ml pada penyimapan 4 minggu. Indikator kinerja dari kegiatan penelitian tahun II adalah ditemukan bionemtisida formula padat.
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Fakultas Pertanian (FP) > Prodi Proteksi Tanaman |
Depositing User: | I GEDE SWI I Gede Swibawa |
Date Deposited: | 28 Sep 2021 02:41 |
Last Modified: | 28 Sep 2021 02:41 |
URI: | http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/33822 |
Actions (login required)
View Item |