Ariyani, Farida (2016) Afiksasi Verba Bahasa Lampung. TEXTIUM, Yogyakarta. ISBN 978-602-60635-2-6
|
Text
Afiksasi Verba Bahasa Lampung.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Buku ini dilatar belakangi oleh kenyataan bahwa betapa pentingnya pengetahuan mengenai morfologi pada pemakai bahasa agar pemakai bahasa memahami tentang proses pembentukan kata seperti halnya juga untuk pemakai bahasa Lampung. Bahasa Lampung merupakan salah satu bahasa daerah diIndonesia, yang sampai sekarang masih dipakai dan dipelihara oleh ulun Lappung ‘orang Lampung.’ Bahasa Lampung termasuk salah satu bahasa di dunia yang memiliki aksara sendiri, yang disebut Had Lappung ‘huruf Lampung.’ Ada dua dialek utama bahasa Lampung, yaitu Abung dan Pesisir/Peminggir. Dalam perkembangannya pembagian dialek yang dilakukan oleh Van Royen dikutip oleh Hadikusuma (1988), yakni dialek A (disebut juga dialek Api) karena kosakatanya banyak yang berakhir dengan vokal /a/ dan kosakata yang bermakna sama itu berakhir dengan vokal /o/ pada dialek O (disebut juga dialek Abung) Pemakaian bahasa Lampung dialek A dengan sebutan dialek Pesisir dnigunakan oleh orang Lampung di Belalau, Peminggir Teluk Semangka dan Teluk Lampung, Way Kanan, Sungkai, Komering, Krui, Melinting, dan Pubian. Dialek O digunakan oleh orang Tulang Bawang (Menggala) serta Lampung Abung di Lampung Utara, Lampung Tengah, Lampung Timur. Penelitian Bahasa Lampung cukup banyak dilakukan baik oleh peneliti asing maupun peneliti dari Indonesia. Penelitian oleh peneliti asing dilakukan oleh Walker (1976) dengan diterbitkannya buku berjudul “A Grammar Of The Lampung Language: The Pesisir Dialect Of Waylima” dalam buku tersebutWalker membahas mengenai kata-kata, ucapan-ucapan, dan pola-pola morfologisbahasa Indonesia digunakan secara bebas di dalam konteks-konteks bahasaLampung terutama oleh orang yang hidup di kota tersebut atau yang telah seringmengadakan kontak di sana. Selain itu, terdapat beberapa ahli bahasa lain yangsudah meneliti bahasa Lampung. Penelitian tersebut adalah 1) Tata Bahasa Lampung Dialek Pesisir (Nazaruddin, 1988) yang membahas mengenai tatabahasa bahasa Lampung dialek Pesisir menyajikan uraian mengenai tata bentukan, Nazruddin meneliti kedudukan verba di dalam kalimat secara sintaksis, 2) Geografi Dialek Bahasa Lampung (Sudirman, 1986) membahas tentang meneliti geografi dialek Bahasa Lampung di wilayah Sumatera Selatan dan menemukan wujud morfologi berdasarkan pendekatan geografi dialek dijumpai varian fonem afiks pada prefiks, sufiks, konfiks, dan reduplikasi. 3) Struktur Bahasa LampungDialek Abung (Wety, 1992) mendeskripsikan tentang morfologis dialek Lampung Abung mendeskripsikan tentang tata bentukan nomina, verba, adjektiva, adverbia, kata tugas, dan jenis kata dasar menurut jumlah suku dan tidak menemukan adanya konfiks dan menurut Wetty ada pandangan yang keliru tentang prefiks di-. Dari seluruh penelitian yang sudah dibahas sebelumnya mengenai bahasaLampung, penelitian mengenai kajian morfologi bahasa Lampung khususnya mengenai pembentukan verba belum ada. Buku ini menyajikan kajian pembentukan verba khususnya afiksasi verba bahasa Lampung melalui pendekatan morfologi.
Item Type: | Book |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) > Prodi Magister Pendidikan Bahasa dan sastra Daerah |
Depositing User: | Dr. Farida Ariyani, M.Pd. |
Date Deposited: | 12 Jun 2017 02:39 |
Last Modified: | 12 Jun 2017 02:39 |
URI: | http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/3333 |
Actions (login required)
View Item |