Sumaryo, Gitosaputro and Kordiyana, K. Rangga and Indah, Listiana (2017) MODEL PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN MELALUI IMPLEMENTASI CYBER EXTENSION DI PROVINSI LAMPUNG Tahun ke-1 dari rencana dua tahun. Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

[img]
Preview
Text
SUMARYO_UNILA_LA_PUPT.pdf

Download (443kB) | Preview

Abstract

Percepatan pembangunan pertanian membutuhkan kualitas sumberdaya manusia (SDM) yang berkualitas dan memiliki daya saing. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, kualitas dan daya saing SDM pertanian salah satunya dapat ditempuh melalui implementasi cyber extension. Cyber extension merupakan sarana penyebaran informasi dan penyediaan materi penyuluhan guna membantu penyuluh, petani, dan pelaku usaha dalam mengatasi keterbatasan informasi dan inovasi pertanian. Provinsi Lampung sebagai Bumi Agribisnis memiliki wilayah pertanian yang cukup luas dan jumlah petani yang cukup besar. Namun demikian, jumlah dan kompetensi penyuluh pertanian yang ada masih kurang dan kualitas SDM-nya masih rendah. Implementasi cyber extension merupakan terobosan yang strategis untuk mengatasi berbagai kendala tersebut. Tujuan jangka panjang penelitian adalah menghasilkan model pengembangan implementasi cyber extension pada lembaga penyuluhan di berbagai tingkatan, mulai dari provinsi (UPTD Penyuluh Pertanian), kabupaten (Bidang/seksi/Kelompok Jabatan Fungsional), kecamatan (BPP), desa (Gapoktan), dan petani (kelompok tani), sehingga kapasitas SDM para penyuluh pertanian meningkat serta mampu menyebarluaskan informasi dan inovasi pertanian yang diperoleh dari berbagai sumber untuk mempercepat proses pembangunan pertanian di kawasan perdesaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, dalam jangka pendek penelitian ini diharapkan menghasilkan: daftar kebutuhan penyuluh pertanian dan petani dalam pengembangan cyber extension. Kabupaten Lampung Selatan terpilih sebagai sampel wilayah, dengan pertimbangan keterjangkauan sinyal telepon serta tingkat produksi komoditas tanaman semusim (pangan dan hortikultura). Hasil penelitian menunjukkan adanya berbagai kendala dalam penerapan cyber extension. Kendala tersebut dirasakan pada lembaga di semua tingkatan, baik provinsi, kabupaten, kecamatan/BPP, maupun di tingkat petani (poktan/gapoktan). Kendala tersebut berupa aspek manajamen lembaga/dinas terkait, keterbatasan sarana prasarana, rendahnya kompetensi penyuluh mengelola informasi dan teknologi, rendahnya kompetensi petani memanfaatkan informasi dan teknologi, dan budaya petani dalam pemanfaatan sarana komunikasi. Key words: cyber extension, pengembangan SDM, Lampung

Item Type: Other
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian (FP) > Prodi Penyuluhan Pertanian
Depositing User: KORDIYANA
Date Deposited: 18 Jun 2021 01:50
Last Modified: 18 Jun 2021 01:50
URI: http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/32659

Actions (login required)

View Item View Item