Kharimah Khitami Aziz, KKA and Dian Isti Angraini, DIA (2021) Penatalaksanaan Isolated Systolic Hypertension (ISH), Suspek Retinopati Hipertensi dan Imobilitas pada Lansia dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga. MEDULA, medicalprofession journal of lampung university, 10 (4). pp. 767-776. ISSN 2339-1227

[img]
Preview
Text
2021_jan_Medula_Kharimah_DIA.pdf

Download (983kB) | Preview
Official URL: http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/medul...

Abstract

Isolated Systolic Hypertension (ISH) adalah peningkatan Tekanan Darah (TD) sistol tanpa disertai peningkatan TD diastol sering terjadi pada usia tua. ISH dapat berkembang dari riwayat hipertensi esensial kronik atau akibat penurunan elastisitas arteri pada orang yang normotensive. Penyebab sekunder menurunnya elastisitas arteri adalah diabetes tipe 1, osteoporosis dengan kalsifikasi, aterosklerosis, penyakit vaskular perifer, tirotoksikosis dan kelainan aorta. Penerapan pelayanan dokter keluarga berbasis evidence based medicine dengan mengidentifikasi faktor risiko, masalah klinis serta penatalaksanaan berdasarkan pendekatan patient centered dan family approach. Studi ini merupakan laporan kasus. Data primer diperoleh melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan kunjungan rumah. Penilaian berdasarkan pendekatan keluarga secara in-depth interview, observasi dan lembar isian pasien. Pasien mengeluh nyeri kepala hilang timbul dan kedua penglihatan kabur sejak 1 minggu lalu. Keluhan baru pertama kali dan belum pernah berobat. Kekhawatiran pasien keluhan tersebut mengganggu aktivitas dan istirahatnya. Harapan pasien keluhan berkurang dan tidak memburuk. Persepsi pasien keluhan terjadi akibat gaya hidup tertentu menyebabkan penyakit yang belum diketahui pasti oleh pasien dan keluarga. Pasien terdiagnosis ISH grade II. Ayah pasien memiliki riwayat hipertensi dan penyakit jantung, jarang beraktivitas fisik ringan, pengetahuan kurang tentang penyakitnya, pola diet dan kebiasaan makan tidak sesuai, usia lansia serta kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit dan komplikasinya. Derajat fungsional 2. Setelah dilakuan intervensi menunjukkan perbaikan secara klinis dan perubahan perilaku. ISH pada lansia dengan pengetahuan kurang tentang faktor risiko, penggunaan obat dan kepatuhan dalam kontrol TD dapat menimbulkan komplikasi akut dan lanjutan.

Item Type: Article
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran (FK) > Prodi Pendidikan Dokter
Depositing User: DIAN ISTI Rini Angraini
Date Deposited: 21 May 2021 05:47
Last Modified: 21 May 2021 05:47
URI: http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/30348

Actions (login required)

View Item View Item