sulistyorini, rahayu (2016) ANALISIS SUPPLY DAN DEMAND CAMPURAN ASPAL PANAS (HOT MIX) DI PROVINSI LAMPUNG. ANALISIS SUPPLY DAN DEMAND CAMPURAN ASPAL PANAS (HOT MIX) DI PROVINSI LAMPUNG, 4 (1). pp. 47-62. ISSN 2354-5704
|
Text
924282289.pdf Download (779kB) | Preview |
Abstract
Dengan peningkatan kebutuhan aspal 3,53 % setiap tahunnya, Provinsi Lampung akan mengalami kondisi demand dan supply yang mungkin tidak seimbang di beberapa tahun ke depan. Maksud penelitian ini adalah untuk menyusun kajian tentang peningkatan kebutuhan aspal panas di Provinsi Lampung beberapa tahun ke depan untuk proyek jalan nasional Kementerian PU Bina Marga dan proyek jalan provinsi Dinas Bina Marga Provinsi Lampung. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah tersedianya hasil analisis kebutuhan aspal panas di Provinsi Lampung dan rekomendasi strategi ke depannya untuk mengatasi peningkatan ke depannya. Persentase peningkatan kebutuhan hotmix pada tahun 2014 dan 2015 untuk proyek Jalan Nasional dan Jalan Provinsi adalah sebesar 30%. Hasil analisis kebutuhan dan ketersediaan hotmix pada tahun 2014 menunjukkan bahwa keseimbangan antara kebutuhan di lapangan dan ketersediaan di Provinsi Lampung masih seimbang. Hasil analisis kebutuhan dan ketersediaan hotmix pada tahun 2015 menunjukkan terjadinya kebutuhan hotmix maksimum pada rentang waktu 5 bulan terakhir yang melebihi kapasitas produksi AMP rata – rata per bulannya. Terjadi selisih yang cukup jauh antara kebutuhan dan ketersediaan hotmix yang mencapai 2 kali lipatnya dan AMP yang tersedia tidak mampu untuk mencukupi kebutuhan pada tahun 2018. Unit Asphalt Mixing Plant (AMP) di Provinsi Lampung sebenarnya dapat mencukupi kebutuhan hotmix di Provinsi Lampung pada tahun 2018 untuk asumsi produksi per tahunnya. Pola pelaksanaan pekerjaan hotmix yang selalu dilaksanakan pada 6 bulan terakhir dalam hitungan kalender kerja, membuat terjadinya permintaan hotmix maksimum per bulan yang melebihi kapasitas produksi di AMP per bulannya. Hal ini yang menjadi permasalahan tentang ketidakmampuan AMP dalam memenuhi segala permintaan hotmix maksimum pada 6 bulan terakhir untuk beberapa tahun ke depan. Peningkatan produksi hotmix di AMP untuk menjadi solusi sementara akan peningkatan kebutuhan yang meningkat ini dirasakan sulit dilakukan dikarenakan Unit Asphalt Mixing Plant (AMP) yang beroperasi di Provinsi Lampung sekarang ini telah digunakan puluhan tahun/sudah tua. Perubahan pola pelaksanaan pekerjaan hotmix oleh penyedia jasa yang melaksanakan pekerjaan hotmix pada rentang waktu 6 bulan terakhir dalam satu tahunnya perlu dilakukan agar pendistribusian hotmix ke tiap proyek jalan setiap tahunnya dapat merata.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions: | Fakultas Teknik (FT) > Prodi Teknik Sipil |
Depositing User: | RAHAYU SUL |
Date Deposited: | 02 Jun 2017 06:13 |
Last Modified: | 02 Jun 2017 06:13 |
URI: | http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/2677 |
Actions (login required)
View Item |